Berumur 2.700 Tahun, Krim Wajah untuk Pria Ini Ditemukan di Makam Bangwasan China Kuno, Jadi Bukti Bahwa Kosmetik Tidak Hanya Digunakan oleh Kaum Wanita

K. Tatik Wardayati

Editor

Krim wajah pria yang ditemukan di makam bangsawan China Kuno, berusia 2.700 tahun.
Krim wajah pria yang ditemukan di makam bangsawan China Kuno, berusia 2.700 tahun.

Intisari-Online.com – Di masa kini, kosmetik tidak hanya terbatas pada wanita, faktanya kosmetik juga sudah merambah pada dunia para pria.

Sudah banyak tersedia berbagai macam kosmetik yang diperuntukkkan khusus untuk kaum pria.

Ternyata, sejarah kosmetik ini telah jauh ke belakang dan penggunaannya pun tidak terbatas pada kaum wanita saja, bahkan pria pun telah lama mengandalkan berbagai jenis kosmetik.

Kita tahu orang Mesir Kuno memiliki beberapa prestasi dalam bidang kimia dan tata rias, mereka memproduksi krim, parfum, dan pewarna wajah.

Mereka menciptakan teknik kecantikan, dan sabun khusus untuk memandikan mayat sebagai bagian dari mumifikasi.

Penggunaan kosmetik sangat penting di Mesir Kuno dan riasan digunakan tidak hanya oleh wanita, bahkan para pria pun menggunakan riasan.

Wanita selalu menganggap lipstik sebagai alat kecantikan dasar dan paling populer sepanjang masa.

Ribuan tahun yang lalu, itu menutupi ketidaksempurnaan penampilan mereka dan menekankan bibir mereka untuk memberi warna yang indah, dan begitu pula sampai hari ini.

Sementara, cat kuku digunakan pada 3.000 SM, dan warna kuku menunjukkan status sosial di China kuno dan Mesir Kuno.

Dan ditemukan krim wajah pria yang ditemukan di makam bangsawan China Kuno.

Kini, industri kosmetik modern sangat besar dan produk yang dapat kita beli sekarang tidak dapat dibandingkan dengan kosmetik yang digunakan oleh nenek moyang kita ribuan tahun yang lalu, tetapi mungkin bahan-bahan kuno yang digunakan tidak buruk-buruk amat.

Terkadang, ide-ide kuno bahkan bisa lebih baik atau sama bagusnya dengan ide-ide baru.

Nyatanya, orang Mesir Kuno bukan satu-satunya yang suka menggunakan kosmetik.

Saat menggali makam bangsawan China kuno di Situs Liujiawa di Provinsi Shaanxi, para arkeolog menemukan wajah berusia 2.700 tahun di dalam toples.

Artefak yang ditemukan di situs tersebut berasal dari ‘periode Musim Semi dan Musim Gugur’, suatu masa dalam sejarah China yang disebut tiga ratus tahun antara 771 dan 476 SM.

Wadah tertutup berisi tanda gram wajah dianalisis dan para ahli mengidentifikasi residu terbuat dari lemak adiposa ruminansia dikombinasikan dengan monohidrokalsit dari zat cave moonmilk yang telah digunakan untuk memutihkan kulit.

“Ini disebut 'susu bulan' dalam konteks geologis dan residunya terbuat dari zat susu bulan yang bercampur dengan lemak sapi.

Substansinya berwarna putih; keduanya bersama-sama digunakan oleh orang-orang kuno untuk memutihkan kulit mereka,” Yang Yimin, kepala tim peneliti di Akademi Ilmu Pengetahuan Universitas China, mengatakan kepada Global Times.

“Menurut sebagian besar benda pemakaman yang ditemukan di makam, kami menyelidiki krim wajah yang seharusnya milik bangsawan laki-laki pada waktu itu,” tegas Yang.

Penemuan wadah perunggu itu di Shaanxi, kemudian beberapa benda kosmetik serupa lainnya juga telah digali di daerah seperti Provinsi Shanxi di China utara serta di Provinsi Shandong China Timur.

Wadah-wadah itu tidak hanya digunakan oleh bangsawan kuno sebagai simbol untuk menunjukkan status mereka, tetapi juga melambangkan industri kosmetik yang berkembang selama periode Musim Semi dan Musim Gugur, ditunjukkan oleh fakta bahwa benda-benda itu ditemukan di berbagai wilayah negara.

“Kontainer perunggu seperti itu telah ditemukan di sekitar sepuluh tempat lagi di Tiongkok. Mereka bersama-sama, melambangkan sifat industri kosmetik di zaman kuno, ”kata Yang.

Jelas, orang miskin tidak mampu membeli produk mewah seperti itu pada masa itu, tetapi penemuan ini menunjukkan apresiasi terhadap kosmetik jauh ke masa lalu.

Proyek arkeologi baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal akademik Archaeometry, berjudul "Kebangkitan industri kosmetik di Tiongkok kuno: wawasan dari krim wajah berusia 2.700 tahun".

Baca Juga: Berusia 50.000 Tahun, Kayu Api Unggun Ini Ungkapkan Akar Sejarah dari Bunga Nasional Australia, Juga Digunakan Komunitas Aborigin untuk Makanan dan Obat-obatan

Baca Juga: Berusia 800 Tahun, Ditemukan Belati Bollock Abad Pertengahan di Belgia, dengan Bentuk Gagang Khas, yang Serupai Dua Kantong Pelindung pada Bagian Intim Pria

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait