Intisari-Online.com - Vladimir Putin telah 'menghajar' penduduk Ukraina dengan pasukan darat serta artileri selama berbulan-bulan.
Baik di Rusia atau Ukraina juga berjatuhan ribuan nyawa, namun akhir konflik belum terlihat tanda-tandanya juga.
Meskipun Ukraina banjir dukungan negara Barat, negara pimpinan Volodymyr Zelensky itu tetap berada dalam kesulitan.
Melansir Kompas.com, sebuah kapal telah memasuki pelabuhan Mariupol, Ukraina untuk pertama kalinya sejak Rusia menyelesaikan pengepungan kota itu.
Kapal itu kemudian memuat logam dan mengirimkannya ke Rusia, kantor berita Rusia TASS melaporkan pada Sabtu (28/5/2022).
Kehadiran kapal di Kota Mariupol ini pun dikecam Ukraina.
Kyiv menganggap langkah itu sebagai penjarahan.
Seorang juru bicara pelabuhan mengatakan kepada TASS, bahwa kapal akan memuat 2.700 ton logam sebelum melakukan perjalanan 160 km (100 mil) ke arah timur ke kota Rusia Rostov-on-Don pada Senin (30/5/2022).
Juru bicara itu tidak mengatakan di mana logam yang dikirim itu diproduksi.
Ombudsman Hak Asasi Manusia Ukraina Lyudmyla Denisova mengatakan, pengiriman itu sama dengan penjarahan oleh Rusia.
"Penjarahan di wilayah Ukraina yang diduduki sementara terus berlanjut," tulisnya di aplikasi perpesanan Telegram.
"Setelah pencurian gandum Ukraina, penjajah terpaksa mengekspor produk logam dari Mariupol," tambah Denisova, dilansir dari Reuters.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR