Pacar Putin Kena Sanksi dari Inggris, Siapa Alina Kabaeva yang Awalnya Buat AS Enggan Jatuhkan Sanksi Lantaran Hal yang Dianggap 'Pribadi' Ini?

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Penulis

(Ilustrasi) Alina Kabaeva, Mantan Atlet yang Disebut Pacar Putin
(Ilustrasi) Alina Kabaeva, Mantan Atlet yang Disebut Pacar Putin

Intisari-Online.com -Inggris pada Jumat (13/5/2022) menjatuhkan sanksi kepada 12 anggota "lingkaran dalam" Presiden Rusia Vladimir Putin yang dituduh menyembunyikan kekayaan korup dengan imbalan posisi tinggi di pemerintahan negara.

Mereka termasuk mantan istri Putin yaitu Lyudmila Ocheretnaya, dan Alina Kabaeva mantan pesenam Olimpiade yang menurut Pemerintah Inggris diduga memiliki hubungan pribadi yang dekat dengan Putin.

Orang-orang lainnya yang dikenai sanksi pada Jumat (13/5/2022) termasuk para sepupu Putin dan Alexander Plekhov, "teman dekat" yang mengendalikan Vital Development Corp.

Inggris mengatakan, hingga kini telah memberikan sanksi kepada lebih dari 1.000 individu dan 100 entitas Rusia, termasuk oligarki senilai lebih dari 140 miliar dollar AS (Rp 2 kuadriliun) sejak Putin memerintahkan invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari.

SiapakahAlina Kabaeva?

Melansir Kompas.com, tidak diketahui kapan dia dan Putin pertama kali bertemu, tetapi sebagai seorangatlet Olimpiade terkemuka bukan hal yang aneh jika ia bertemudengan presiden negaranya sendiri.

Foto keduanya muncul pada 2001, ketika Putin menganugerahinya “Order of Friendship”, penghargaan yang tinggi dari negara untuk warga negara Rusia.

Pemimpin Rusia sendiri selalu sangat tertutup.

Ketika ditanya tentang kehidupan pribadinya, dia cenderung mengabaikan pertanyaan itu.

Putin juga secara eksplisit menyangkal hubungan dengan Kabaeva.

Pada 2008, surat kabar Moskovsky Korrespondent melaporkan bahwa dia berencana menceraikan istrinya Lyudmila dan menikahi Kabaeva.

Keduanya menolak cerita itu. Segera setelah itu, pihak berwenang menutup surat kabar tersebut.

Putin dan Lyudmila kemudian mengumumkan perpisahan mereka lima tahun kemudian.

Saat presiden Rusia menyangkal terlibat dengan Kabaeva, wanita yang kini berusia 38 tahun itu, sedang bertransisi dari karier olahraga yang sukses di cabang senam ritmik ke karier politik.

Ada desas-desus bahwa mereka memiliki anak bersama, meskipun laporan tentang berapa jumlahnya bervariasi.

Sejak perang Ukraina dimulai, ada seruan agar dia menghadapi sanksi.

The Wall Street Journalmenyatakan bahwa AS enggan memberikan sanksi kepada Kabaeva, karena khawatir hal itu dapat dianggap "pukulan yang sangat pribadi" bagi Putin sehingga dapat meningkatkan ketegangan lebih lanjut.

Namun, itu tidak berarti Kabaeva langsung lolos dari ancaman sanksi.

Baca Juga: Makin Waspada Setelah Finlandia Berniat Gabung NATO, Rusia Bakal Ambil Tindakan Pencegahan Jika NATO Nekat Lakukan Hal Ini

(*)

Artikel Terkait