Ivar the Boneless ingin menjadikan pembunuhan Aella sebagai contoh dan menyebarkan ketakutan ke dalam hati musuh-musuhnya.
Dengan demikian, dia melakukan eksekusi elang darah tersebut.
Ritual di Balik 'Elang Darah'
Raja Aella bukanlah raja terakhir yang harus mengalami eksekusi elang darah.
Seorang sarjana percaya bahwa setidaknya empat tokoh penting lainnya dalam sejarah Eropa Utara mengalami nasib yang sama.
Raja Edmund dari Inggris juga menjadi korban Ivar the Boneless.
Halfdan, putra Raja Haraldr dari Norwegia, Raja Maelgualai dari Munster dan Uskup Agung Aelheah semuanya dipercayai sebagai korban Ivarr dengan penyiksaan elang darah.
Kedua, dan yang lebih masuk akal, adalah bahwa elang darah dilakukan sebagai hukuman bagi individu tanpa kehormatan.
Korban-korban dari eksekusi itu mati pada tahun-tahun 800-an dan 900-an, mungkin juga hingga tahun 1000-an.
Penulis kisah Viking bisa saja mendengar kejadian itu lalu menuliskannya.
Mungkin mereka melebih-lebihkan keganasan Viking agar citra mereka terdengar lebih heroik.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR