Intisari-Online.com - Rusia hadir dalam pertemuan "Formula Arria" Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat (6/5/2022) kemarin setelah hampir 2 bulan lamanya perang Rusia dan Ukraina terjadi.
Dalam pertemuan itu, diplomat Rusia menunjukkan banyak bukti kejahatan yang dilakukan oleh militer Ukraina dan kelompok nasionalis selama perang Rusia dan Ukraina.
Salah satunya sebuah video wawancara khusus warga sipil Ukraina yang berhasil melarikan diri dari zona permusuhan.
Dilansir dari tass.com pada Minggu (8/5/2022), Duta Besar Rusia Vasily Nebenzya menekankan bahwa pihak berwenang Ukraina dan Barat berusaha untuk mencegah kebenaran menyedihkan ini menjadi sorotan.
Tapi di pertemuan ini, Nebenzya menekankan tentara Ukraina berulang kali mengerahkan senjata berat ke daerah pemukiman dan menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia.
Di mana hal ini jelas merupakan pelanggaran hukum humaniter internasional.
"Kami memiliki cukup alasan untuk percaya bahwa semua prinsip ini secara sistematis dilanggar oleh tentara dan paramiliter Ukraina."
"Ada banyak saksi mata tentang bagaimana tentara Ukraina menggunakan warga sipil sebagai sandera dan perisai manusia," kata Nebenzya.
Mereka yang hadir pada pertemuan itu diberi pengarahan tentang taktik tentara Ukraina untuk menciptakan emplasemen api di dalam gedung apartemen dan infrastruktur sipil.
Tank dan kendaraan lapis baja lainnya ditempatkan di lantai dasar, dan penembak jitu, rudal portabel dan senjata berat ditempatkan di atap, dengan warga sipil benar-benar terjepit di antara mereka.
Diplomat Rusia menunjukkan wawancara video warga sipil Ukraina yang berhasil melarikan diri dari zona permusuhan.
Banyak yang bersaksi bahwa tentara Ukraina telah menembaki mobil-mobil mereka yang mencoba menggunakan koridor kemanusiaan untuk evakuasi.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR