Setahun dalam kesendirian
Setelah menstruasi pertama, setiap gadis muda Tikuna yang mengikuti ritual dan upacara Pelazon akan mengasingkan diri di sebuah rumah kecil yang terbuat dari daun lontar.
Selama setahun penuh, satu-satunya orang yang boleh ditemui gadis itu hanyalah neneknya.
Para tetua itu mengajari gadis-gadis muda itu banyak keterampilan, mulai dari menenun, bercocok tanam, dan menggunakan tanaman, hingga merawat bayi, dan setiap aspek lain untuk menjadi wanita dewasa Tikuna.
Digambarkan seorang nenek sedang menyikat rambut cucunya. Gadis itu baru berusia tujuh tahun tetapi telah memutuskan ketika saatnya tiba dia ingin mengambil bagian dalam ritual dan upacara Pelazon.
Setelah satu tahun isolasi yang panjang, keluarga gadis-gadis itu bekerja sama untuk mempersiapkan perayaan besar, dengan mengundang seluruh suku untuk menyambut putri mereka sebagai seorang wanita muda, dan kembali ke kehidupan masyarakat.
Perayaan berlangsung selama tiga hari dengan minum, makan, dan menari.
Tetapi sebelumnya, semua orang berkumpul dalam prosesi keliling desa, dengan mengumpulkan semua gadis muda, untuk membawa mereka ke maloka.
Anggota suku membawa hewan yang mereka buru sebagai persembahan kepada keluarga gadis-gadis itu.
Mereka membawa Terecaya di tangannya, yaitu sejenis kura-kura amazon, melansir matadornetwork.
Cangkang kura-kura itu dihias dengan bulu dan digantung di maloka sebagai simbol karifan dalam budaya Tikuna.
Saat malam tiba, arak-arakan terus berjalan di sekitar desa, lalu satu per satu mengumpulkan setiap gadis muda.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR