Dia terbunuh dua minggu kemudian dalam kudeta yang dipimpin oleh Li Longji, kemudian Kaisar Xuanzong, dan didukung oleh bibinya, Putri Taiping.
Sementara, meski Shangguan Wan’er tidak memainkan peran dalam intrik politik pengadilan, Li Longji masih melihatnya sebagai musuh politiknya.
Ketika Li Longji mengejarnya dengan tentara, Shangguan Wan’er mencoba meminta pengampunannya dengan menunjukkan kepadanya surat wasiat Kaisar Zhongzong, di mana dia memberikan kekuatan untuk membantu urusan negara kepada ayah Li Longji, Li Dan.
Namun, Li Longji tetap mengeksekusinya.
Kaisar Xuanzong tetap menghargai bakat Shangguan Wan’er.
Setahun setelah kematiannya, dia secara anumerta mengembalikannya sebagai wanita berwajah cerah.
Dia juga menghormatinya dengan gelar ‘baik hati dan berbudaya’.
Pada tahun 712, dia juga secara anumerta menyusun koleksi karya Shangguan Wan’er, namun hanya beberapa puisinya yang bertahan hingga hari ini.
Pada September 2013, makam Shangguan Wan'er ditemukan di dekat kota Xianyang, namun rusak parah, atapnya ambruk, dindingnya rusak, dan ubin lantainya rusak.
Seorang peneliti China mengatakan ini mungkin merupakan hasil dari ‘penghancuran skala besar, terorganisir, dan mungkin secara resmi’.
Makam itu telah diidentifikasi karena batu nisan yang ditemukan di dalamnya.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR