Suatu malam tahun 1615, ketika Zhu Changluo sedang membaca di Istana Ciqing tiba-tiba seorang pembunuh bersenjatakan gada menerobos masuk dan menyerangnya.
Usaha ini berhasil digagalkan dan orang itu ditangkap.
Setelah diinterogasi, Zhang Cha, pembunuh itu, mengakui bahwa Selir Zheng yang tidak puas karena anaknya tidak dijadikan putra mahkota adalah dalang dibalik peristiwa ini.
Bersamanya turut terlibat dua kasim, Pang Bao dan Liu Cheng.
Kasus ini pun menemui titik terang yang sangat jelas, tetapi hakim tidak berani bertindak pada Selir Zheng karena kaisar memberinya pengampunan.
Zhang Cha dihukum mati, Pang Bao dan Liu Cheng juga dilenyapkan secara diam-diam.
Dalam sejarah, insiden ini dikenal dengan nama “Kasus Serangan Gada”.
Tahun 1620, Kaisar Wanli mangkat dan Zhu Changluo meneruskan tahtanya, rezimnya dinamai Taichang.
Selir Zheng yang pernah berusaha membunuhnya kini mulai mencari muka di depannya.
Selir Zheng tahu bahwa Taichang adalah seorang yang gila harta dan wanita, maka Zheng sering mengunjunginya dan membawa banyak hadiah berupa emas permata.
Selain itu, Selir Zheng juga mempersembahkan delapan gadis pilihan untuk melayaninya.
Sejak masih menjadi putra mahkota, Taichang sudah mempunyai sejumlah besar selir di istana belakangnya.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR