Baru minggu lalu, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan bahwa sementara "mitra lain memasok artileri" ke Ukraina, Jerman akan membantu dengan pelatihan dan pemeliharaan.
Menteri Baerbock menegaskan bahwa Jerman tidak dapat memasok lebih banyak senjata karena tidak memiliki senjata yang dapat dikirimkan segera.
Jerman awalnya menolak seruan untuk menyediakan persenjataan ke Kyiv dan hanya setuju untuk memberikan bantuan kemanusiaan serta peralatan medis.
Pendekatan itu sejalan dengan kebijakan Jerman selama puluhan tahun untuk tidak memasok senjata mematikan ke zona krisis.
Hanya beberapa bulan sebelum Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi ke Ukraina, pemerintah Jerman baru setuju untuk memasukkan kebijakan ekspor senjata yang terbatas ke dalam perjanjian koalisinya.
Namun menghadapi tekanan dari sekutu dan publik Jerman, pemerintah terpaksa merombak aturan tersebut.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR