Bikin Senewen, Ukraina Lagi-lagi Lakukan Hal Bodoh Kepada Jepang yang Sudah Gelontorkan Bantuan, Bakal Otomatis Ditinggal Kalau Tidak Ditodong AS

Tatik Ariyani

Editor

(Ilustrasi) Perang Rusia-Ukraina, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky
(Ilustrasi) Perang Rusia-Ukraina, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky

Intisari-Oline.com -Selama perang dengan Rusia, Ukraina mencari bantuan kepada negara-negara lain, baik bantuan senjata atau kemanusiaan.

Barat dan negara-negara NATO sudah jelas memberikan bantuan yang terus mengalir hingga kini.

Atas undangan Amerika Serikat (AS), 40 negara juga akan mengadakan pertemuan puncak keamanan di Jerman pada hari Selasa untuk membahas senjata lebih lanjut ke Ukraina - serta untuk memastikan keamanan jangka panjang negara itu setelah perang berakhir.

Di antara negara-negara yang diundang adalah sekutu Eropa Amerika Serikat, tetapi juga Australia dan Jepang.

Sejauh ini, Jepang adalah salah satu negara Asia yang sangat tegas mendukung Ukraina melawan invasi Rusia.

Jepang juga memberikan sanksi kepada Rusia, serta menerima warga Ukraina yang datang ke negaranya.

Jepang pun dilaporkan menyediakan utang sebesar US$ 300 juta untuk Ukraina, serta persediaan masker gas.

Namun, meski Jepang memberikan bantuan yang tak sedikit pada Ukraina, terjadi keblunderan yang membuat senewen.

Dalam sebuahunggahan di Twitter, Ukraina tak menyebut Jepang di video ucapan terima kasih.

Video itu diposting Ukraina di Twitter dan menyebut nama-nama negara yang memberikan bantuan.

Hal itu membuat bingung pemerintah Jepang tentang mengapa negaranya tidak disebut.

Menurut laporan Kyodo, Rabu (27/4/2022), kabinet pemerintah Jepang pun mempertanyakan hal tersebut kepada Ukraina.

Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi lantas menjelaskan bahwa video itu hanya menulis negara yang memberikan senjata di tengah invasi Rusia.

Hayashi mengatakan, "Kami mendapat penjelasan dari pihak Ukraina bahwa ucapan terima kasih yang ditujukan adalah dalam konteks terima kasih kepada negara yang memberikan bantuan senjata."

Dia pun menyoroti bahwa video itu berasal dari jenderal militer.

Pesan di video itu memang diberikan oleh Jenderal Valerii Zaluzhnyi, panglima angkatan bersenjata Ukraina.

Hayashi turut menjelaskan bahwa Ukraina memberikan apresiasi atas bantuan kemanusiaan yang diberikan Jepang.

Jepang sendiri belum mengirimkan senjata berbahaya ke Ukraina, namun ada rencana untuk mengirimkan rompi anti-peluru.

Selain blunder atas ucapan terima kasih, ada juga keblunderan lain yang terjadi.

Pemerintah Ukraina sempat membandingkan Kaisar Hirohito dengan para fasis seperti Adolf Hitler dan Benito Mussolini.

Ketiga orang itu adalah bagian dari kekuatan Axis di Perang Dunia II.

Foto itu muncul pada sebuah video di Twitter.

Ukraina berkata sedang melawan 'rusisme' yang merupakan gabungan dari kata Rusia dan fasisme.

Kaisar Hirohito sendiri adalah penguasa Jepang ketika Perang Sino-Jepang, pendudukan Indonesia, serta Perang Dunia II.

Pemerintah Jepang secara resmi protes pada video tersebut dan Ukraina pun meminta maaf.

Menulis di Twitter, akun pemerintah Ukraina @Ukraine, Selasa (26/4/2022) mengatakan, "Permintaan maaf kami secara tulus karena sebuah kesalahan di versi sebelumnya dari video ini. Kami tidak berniat menyinggung masyarakat bersahabat di Jepang. Pada video baru di atas kami telah mengoreksi kesalahannya."

Menurut laporan Kyodo, Deputi Kepala Kabinet Yoshihiko Isozaki berkta pemakaian foto Kaisar Hirohito tidak tepat.

Ia mengatakan, "Itu tidak patut dan sangatlah disesalkan."

Namun, Isozaki berkata itu telah diganti. Dukungan Jepang kepada Ukraina terkait Rusia pun masih tidak berubah.

Baca Juga: Seisi Dunia Sedang Heboh Perang Rusia-Ukraina, Mendadak Korea Utara Pamerkan Rudal Balistik Berhulu Ledak Nuklir yang Digadang-gadang BisaMenjangkauSeluruh Wilayah Amerika

Baca Juga: Padahal Jadi Negara Sekutu Amerika, India Malah Jor-joran Beli Minyak dari Rusia Gara-gara Dapat Diskon Besar, Langsung Bikin Amerika Peringatkan Konsekuensi Ini

Artikel Terkait