Intisari-online.com - Barat bisa melihat disintegrasi Ukraina dengan kebijakan saat ini, sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Nikolay Patrushev, memperingatkan.
Pastrushev meramalkan bahwa kebijakan Barat dan dominasi Barat di Kiev akan menyebabkan Ukraina hancur, bukan lagi negara bersatu.
"Sebagai cara untuk menarik Kiev ke sisinya, AS meyakinkan Ukraina tentang kekuatan negara dan mengipasi kebencian terhadap Rusia," kata Patrushev kepada surat kabar Rusia Rossiyskaya Gazeta pada (26/4).
Selama Revolusi Maidan 2014, wilayah Donetsk dan Lugansk tidak menerima pemerintah pro-Barat di Kiev dan menyatakan pemisahan diri.
Setelah delapan tahun pertempuran tanpa akhir, Rusia memutuskan untuk meluncurkan operasi militer pada 24 Februari untuk mendukung komunitas Ukraina yang berbahasa Rusia.
Menurut Patrushev, sementara Barat ingin memperpanjang konflik di Ukraina.
Moskow bertujuan untuk mengakhiri pertempuran sesegera mungkin untuk meminimalkan kerusakan pada Rusia dan Ukraina.
"Tidak mengherankan bahwa Rusia ingin segera menyelesaikan operasi militer, tapi Barat ingin memperpanjang konflik hingga Ukraina terakhir," kata Patrushev.
Sekretaris Dewan Keamanan Rusia juga mengatakan bahwa perusahaan senjata di Barat adalah penerima manfaat terbesar dalam konflik tersebut.
"Perusahaan industri militer AS dan Eropa mendapat manfaat besar dari konflik di Ukraina, pesanan senjata sangat banyak," jelas Patrushev.
Sementara, Kementerian Pertahanan Ukraina mengumumkan pada (27/4) bahwa angkatan bersenjata negara itu telah kehilangan kendali atas dua kota lagi di Donetsk dan Lugansk, Zarichne dan Zavody.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR