Langkah itu juga memicu kemarahan anggota parlemen kebijakan luar negeri CDU Roderich Kiesewetter, yang mengatakan: “Karena pemerintah Jerman jelas mempercayai angkatan bersenjata Ukraina untuk mempelajari sistem Barat yang kompleks dengan sangat cepat, sistem yang tidak terlalu rumit seperti kendaraan tempur infanteri Marder, tank tempur utama atau sistem artileri Leopard juga harus tersedia.”
Di Uni Eropa, Presiden Lithuania Gitanas Nauseda juga mendesak Kanselir Jerman Olaf Scholz untuk memasok Ukraina dengan tank tempur Leopard.
Nauseda menambahkan bahwa Jerman harus mempercepat pengiriman senjata ke Kyiv.
"Saya tidak dalam posisi Kanselir Olaf Scholz. Saya hanya bisa mengatakan apa yang akan saya lakukan untuk menggantikannya: Saya akan mengirimkan tank," kata Nauseda seperti dikutip oleh kelompok media Funke, Rabu.
Nauseda mengatakan Jerman menuju ke arah yang benar tetapi jika ingin konsisten, itu tidak bisa berhenti di tengah jalan.
"Sangat penting bahwa Ukraina mendapatkan peralatan militer yang dibutuhkannya sekarang. Tidak besok atau lusa, itu bisa terlambat," tambahnya.
Kepala negara anggota NATO meminta aliansi untuk beralih dari pengawasan udara ke pertahanan udara, dengan mengatakan perang Ukraina menunjukkan pentingnya kemampuan pertahanan udara.
“Dengan pengawasan wilayah udara, pilot kami saat ini hanya dapat mengumpulkan informasi tentang pelanggaran wilayah udara. Tetapi tidak ada perintah untuk menembak jatuh jet militer musuh dalam keadaan darurat,” katanya.
Kritikus, termasuk duta besar Ukraina untuk Jerman, menuduh Berlin menyeret langkahnya dalam memberikan senjata berat ke Ukraina dan pada langkah-langkah lain yang dapat membantu Kyiv mengusir pasukan Rusia, seperti embargo impor energi Rusia.
Mereka mengatakan Berlin tidak menunjukkan kepemimpinan yang diharapkan dari kekuatan besar dan bahwa keraguannya - di tengah kekhawatiran atas dampak ekonomi di Jerman dari pembatasan pasokan gas Rusia - menelan korban jiwa Ukraina.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR