Ini berarti rentan terhadap serangan udara dan darat Ukraina yang dibantu oleh drone taktis Bayraktar Turki.
Dalam dua bulan serangan Rusia ke Ukraina, Moskwa telah kehilangan lebih dari 500 tank dan lebih dari 300 kendaraan lapis baja, menurut blok khusus Oryx, yang mencantumkan kerugian material di Ukraina berdasarkan foto atau video yang dikumpulkan di medan perang.
Menurut Willliam Alberque, direktur strategis, teknologi, dan kontrol senjata di Institut Internasional untuk Studi Strategis di London, “Kendaraan lapis baja akan bekerja dengan baik bila dikombinasikan dengan artileri, infanteri, dan dukungan udara. Itulah yang kurang dalam fase pertama perang di Ukraina.”
Sementara, menurut pemerintah AS, untuk semua serangan yang dikirim Rusia, mereka kurang presisi, ini terlihat dari hanya 50 persen serangan rudal jelajah yang mencapai target yang diinginkan.
Sebaliknya, “Ukraina sangat siap,” kata sumber militer Eropa itu, melansir kompas.com.
Menurut sumber itu, Ukraina menggunakan aset darat-udara dan penerbangan mereka dan berkumpul kembali di kota-kota untuk memperumit serangan Rusia.
Maka, setelah gagal mengepung dan menjatuhkan Kyiv setelah sekitar satu bulan, Moskwa memutuskan untuk mengubah strategi dan fokus pada penaklukan wilayah Donbas di timur, yang berbatasan dengan Rusia, sebagai gantinya.
Tetapi diperkirakan akan ada ‘pertempuran sengit di medan sulit yang dipenuhi sungai dan hutan’.
Kata seorang perwira tinggi Prancis, “Ukraina memiliki keunggulan di medan itu. Mereka akan bertempur di jalanan untuk memperumit manuver dan perbekalan Rusia.”
Tetapi, jalur pasokan Kyiv juga sekarang sangat menantang, karena senjata yang dipasok oleh Amerika dan Eropa tiba di bagian barat negara itu.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR