Beberapa biografi juga mencatat bahwa dia mengajar siswa laki-laki, sesuatu yang tidak pernah terdengar bagi seorang wanita pada saat itu.
Dia tampaknya terdorong untuk mendemonstrasikan dan menjelaskan fenomena astronomis.
Dalam satu pameran terkenal dia menggunakan lampu bulat untuk mewakili matahari, cermin untuk mewakili bulan dan meja bundar untuk Bumi.
Dengan menggunakan pengaturan ini, dia dapat secara akurat mensimulasikan gerhana bulan, sebuah fenomena yang kemudian dianggap disebabkan oleh para dewa.
Seorang wanita terpelajar yang hidup di masa ketika seksisme berlaku luas, dalam monarki feodal, ia mengekspresikan ide-ide progresifnya melalui puisi.
Sayangnya, sebagian besar karya ilmiah dan sastra Wang Zhenyi telah hilang dimakan waktu.
Apa yang tersisa menunjukkan bahwa dia merupakan seorang ilmuwan yang sangat cakap, pendidik yang berdedikasi, dan seorang reformis di China pertengahan abad ke-18.
Pada tahun 2004, Persatuan Astronomi Internasional mengakui pencapaian Wang Zhenyi dengan menamai sebuah kawah di Venus dengan namanya.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR