Intisari-Online.com - Kaisar Chongzhenadalah Kaisar China ke-17 dan terakhir dari dinasti Ming dari Kerajaan China.
Kaisar Chongzhenmemerintah dari tahun 1627 hingga 1644.
Kaisar Chongzhen adalah putra Kaisar Taichang dariKerajaan Chinadan adik laki-laki Kaisar Tianqi, yang digantikannya pada tahun 1627.
Ketika memerintah, diamelawan pemberontakan petani dan tidak mampu mempertahankan perbatasan utara melawan Manchu
Lalu ketika pemberontak mencapai ibu kota Beijing pada 1644, ia bunuh diri, mengakhiri dinasti Ming.
Mengapa dia bunuh diri?
Dilansir dari thevintagenews.com pada Sabtu (23/4/2022), ketika ia naik takhta pada tahun 1627,kekuasaan jatuh kembali ke tangan kasim.
Ini karena polah kaisar-kaisar sebelumnyaselama beberapa dekade.
Akibatnya,banyak petani tidak memiliki tanah dan membuat tentara pemberontak bermunculan di seluruh kekaisaran.
Pada tanggal 24 April 1644, salah satu pemberontak berhasil merebut Beijing.
Namun alih-alih menghadapi penangkapan oleh para pemberontak, Kaisar Chongzhen malah mengumpulkan semua anggota keluarga kekaisaran kecuali putra-putranya.
Menggunakan pedangnya, dia lalu membunuh Selir Yuan dan Putri Zhaoren, dan memotong lengan Putri Changping.
Esok harinya, pada tanggal 25 April, Kaisar Chongzhen dikatakan berjalan ke Meishan, sebuah bukit kecil di Taman Jingshan saat ini.
Di sana, dia gantung diri di pohon menggunakan selempang.
Menurut beberapa catatan, Kaisar Chongzhen meninggalkan catatan bunuh diri yang mengatakan, "Saya mati tidak mampu menghadapi leluhur saya di dunia bawah, sedih dan malu."
"Semoga para pemberontak mencabik-cabik mayat saya dan membantai pejabat saya."
"Tetapi jangan biarkan mereka merusak makam kekaisaran atau membahayakannya."
Setelah kematianKaisar Chongzhen, orang Manchu dengan cepat mengklaim "membalaskan dendam kaisar" telah selesai.
Mereka lalumengumpulkan dukungan dari pasukan setia Ming dan warga sipil.
Kematiannya lantas mengakhiri dinasti paling sadis dan bejad yang pernah ada di Kerajaan China.