2 Tahun Berlalu, Dendam Iran Masih Membara, Lakukan Hal Ini untuk Balas Kematian Jenderal Top Soleimani

Tatik Ariyani

Editor

Jenderal Qassem Soleimani yang dibunuh AS pada 3 Januari 2020
Jenderal Qassem Soleimani yang dibunuh AS pada 3 Januari 2020

Intisari-Online.com -Jenderal top Iran Qasem Soleimani, komandan Pasukan Quds, sayap elite di Garda Revolusi Iran, dibunuh oleh Amerika Serikat (AS) ketika berada di Baghdad, Irak, Januari 2020.

Soleimani tewas bersama wakil pemimpin milisi Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, ketika kendaraan mereka diluluhlantakkan oleh rudal.

Dalam pernyataannya, Ali Alghasi-Mehr, Jaksa Agung Teheran, menuding Presiden AS saat itu Donald Trump dan 35 warga Iran lainnya bertanggung jawab atas kematian mayor jenderal yang dibunuh di usia 62 tahun itu.

Qasem Soleimani dilabeli teroris oleh Gedung Putih dan dituding bertanggung jawab atas kematian ratusan pasukan AS di Irak.

Kematian sang komandan yang digadang menjadi suksesor Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei itu menimbulkan kemarahan dari sekutu Iran.

Teheran sendiri melakukan balasan beberapa hari berselang, di mana mereka menghujani dua pangkalan AS di Irak dengan rudal.

Meski telah dua tahun berlalu, namun dendam Iran pada Amerika atas kematian Soleimani masih membara hingga kini.

Melansir Middle East Monitor, Jumat (22/4/2022), peretas Iran, yang dikenal sebagai Al-Tahira, mengklaim telah berhasil merobohkan situs web Otoritas Bandara Israel (IAA) Rabu malam.

Berbasis di Irak, kelompok itu mengatakan bahwa mereka akan membalas pembunuhan Komandan Pengawal Revolusi Iran Qassem Soleimani.

IAA mengatakan: "Dalam beberapa menit terakhir, situs tersebut mengalami serangan multi-pengguna. Tidak ada kerusakan atau intrusi ke dalam sistem operasional Otoritas Bandara," Walla News melaporkan.

Saluran Telegram Iran Sabareen mengklaim bahwa kelompok itu melakukan serangan terhadap beberapa situs berita Israel yang tidak dapat diakses pada saat itu, termasuk Saluran 9 berbahasa Rusia Israel dan berita KAN.

IAA mengkonfirmasi kedua situs tidak dapat diakses tak lama setelah klaim dibuat, meskipun keduanya berfungsi pada Rabu pagi.

Dalam bahasa Ibrani yang terganggu, Sabareen telah melaporkan dalam sebuah pesan pada hari Senin bahwa "pasukan khusus Irak mengancam melakukan operasi kualitas pertama dari tanah Irak ke entitas Zionis, yang akan menenangkan musuh," lapor Jerusalem Post.

Menurut Sabareen, serangan pada Selasa malam itu dilakukan pada pukul 01:02 bertepatan dengan jam ketika Soleimani dibunuh di Baghdad dua tahun lalu.

Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan perdagangan dan medis Israel, serta fasilitas vital lainnya telah menjadi sasaran serangan siber berulang kali.

Israel menuduh peretas Iran melakukan beberapa serangan ini, sebagai bagian dari perang dingin dunia maya yang sedang berlangsung antara dua musuh lama.

Baca Juga: Kisah Sedih Ratu Iran Soraya, Dibesarkan di Tengah Keluarga Iran dan Eropa, Sakit Jelang Pernikahan, Akhirnya Diceraikan dan Diasingkan dari Negaranya Karena Tidak Bisa Berikan Keturunan Kerajaan

Baca Juga: Amerika Dijamin Pusing, Negara yang Memiliki Dendam Pada AS Ini Justru Bisa Gantikan Rusia Sebagai Penyuplai Minyak Dunia, Tapi AS Harus Penuhi Syarat Ini

Artikel Terkait