Intisari-online.com - Saat ini dunia dipusingkan dengan konflik Rusia-Ukraina yang berimbas pada sanksi ekonomi oleh Barat pada AS.
Sanksi tersebut, rupanya memberi efek domino pada minyak dan gas dunia, yang harganya kian melambung.
Pasalnya, diketahui Rusia merupakan negara penghasil minyak dan gas terbesar dunia saat ini.
Untuk mengembalikan kestabilan ini, Amerika harus mencari pengganti yang setara dengan Rusia.
Salah satunya adalah Iran yang disebut-sebut memiliki potensi sebagai pengganti Rusia.
Meski demikian, tampaknya hal ini sulit terjadi pasalnya Amerika dalam beberapa tahun terakhir mengembangkan sikap bermusuhan dengan Iran.
Amerika berulang kali menjatungkan sanksi ekonomi ke Iran, kemudian membatasi aktivitas nuklir, hingga sempat membuat marah Iran dengan membunuh jenderal Qasem Soleimani.
Menurut, Ketua Komite Energi Kamar Dagang dan Industri Iran, Reza Padidar, mengatakan Iran sepenuhnya mampu mengisi celah yang ditinggalkan Rusia di pasar minyak global, terkait sanksi AS dan Barat.
Padidar mengatakan bahwa negara-negara konsumen minyak utama dunia mulai merasakan dampaknya, karena perdagangan dengan Rusia menjadi sulit karena tekanan AS.
Pekan lalu, seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya memperingatkan bahwa Washington dapat menghukum India jika membeli terlalu banyak minyak dari Rusia.
Source | : | Reuters,24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR