Tujuan utama dari program, yang berjalan di bawah naungan Angkatan Udara Amerika Serikat, yang awalnya mengusulkannya, adalah untuk menyebabkan ledakan nuklir yang akan terlihat dari Bumi.
Diharapkan bahwa tampilan seperti itu akan meningkatkan moral rakyat Amerika.
Pada saat konsepsi proyek, surat kabar melaporkan desas-desus bahwa Uni Soviet berencana untuk meledakkan bom hidrogen di Bulan.
Menurut laporan pers pada akhir 1957, sebuah sumber anonim telah membocorkan kepada agen Dinas Rahasia Amerika Serikat bahwa Soviet berencana untuk memperingati ulang tahun Revolusi Oktober dengan menyebabkan ledakan nuklir di Bulan bertepatan dengan gerhana bulan pada 7 November.
Laporan berita tentang peluncuran yang dikabarkan termasuk penyebutan penargetan terminator batas antara sisi terang dan gelap Bulan.
Proyek A119 juga akan mempertimbangkan batas ini sebagai target ledakan.
Dilaporkan juga bahwa kegagalan untuk menabrak Bulan kemungkinan akan mengakibatkan rudal kembali ke Bumi.
Ide serupa telah dikemukakan oleh Edward Teller, "bapak bom-H" yang, pada Februari 1957, mengusulkan peledakan perangkat atom baik pada dan beberapa jarak dari permukaan bulan untuk menganalisis efek ledakan.
Sebuah tim beranggotakan sepuluh orang yang dipimpin oleh Leonard Reiffel berkumpul di Institut Teknologi Illinois di Chicago untuk mempelajari potensi visibilitas ledakan, manfaat bagi ilmu pengetahuan, dan implikasinya terhadap permukaan bulan.
Di antara anggota tim peneliti adalah astronom Gerard Kuiper dan mahasiswa doktoralnya Carl Sagan, yang bertanggung jawab atas proyeksi matematis perluasan awan debu di ruang angkasa di sekitar Bulan, elemen penting dalam menentukan visibilitasnya dari Bumi.
Para ilmuwan awalnya mempertimbangkan untuk menggunakan bom hidrogen untuk proyek tersebut, tetapi Angkatan Udara Amerika Serikat memveto ide ini karena beratnya perangkat tersebut.
Karena akan terlalu berat untuk didorong oleh rudal yang akan digunakan. memutuskan untuk menggunakan hulu ledak W25, hulu ledak kecil dan ringan dengan hasil 1,7 kiloton yang relatif rendah.
Source | : | The Vintage News |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR