Dikenal sebagai 'Soso' oleh orang tuanya, Stalin hidup dalam keluarga kelas menengah ke bawah, ayahnya seorang pembuat sepatu hingga bisnisnya gagal dan keluarganya jatuh miskin.
Saat kecil, Stalin menderita cacar dan meninggalkan bekas bopeng di wajahnya, tetapi yang membuat stres hidupnya adalah ayahnya kejam dan alkoholik, perilaku kasarnya membuat ibu Stalin pergi dan tinggal bersama teman-temannya, dengan membawa Stalin.
Meski ibunya taat beragama Kristen Ortodoks, namun Stalin memutuskan untuk menjadi seorang ateis, minat politik radikalnya membawanya menjadi aktivis yang fanatik.
Sifat Kepribadian
Hitler
Karena pernah ditolak oleh Akademi Seni Rupa Wina, maka dia cenderung narsistik-sosiopat, tidak dapat menerima penolakan atau kritik tanpa semacam konsekuensi, biasanya dalam bentuk menyalahkan orang lain atas kegagalannya sendiri.
Karena tidak diakui ‘kebesaran’nya, memicu kebenciannya terhadap orang Yahudi dan ingin membalas dendam pada karakter orang yang telah mempermalukannya.
Dia merasa bahwa ketenarannya sebagai seniman telah digagalkan oleh ‘orang asing’, sementara dia sendiri lupa bahwa dia adalah seorang Austria yang berambisi untuk sukses di Jerman.
Ironisnya, sang diktator narsistik ini memiliki gagasan untuk menciptakan Jerman mistis baru, terinspirasi oleh pahlawan cerita rakyat Teutonik, yang melihat dirinya sebagai ‘Siegfried’, meskipun dia mengakhiri akhir hidupnya di bunker dengan pistol ke kepalanya.
Stalin
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR