Kekayaan mineral Afghanistan, diperkirakan bernilai 1 triliun dollar AS, dan sudah disorot sebagai kunci untuk masa depan yang seharusnya bisa memakmurkan.
Ironisnya tidak ada yang mampu mengembangkan itu di tengah perang dan kekerasan yang berkelanjutan.
Sekarang, beberapa negara, termasuk Iran, Rusia dan Turki sedang mencari jalan untuk berinvestasi, mengisi kekosongan yang tersisa setelah penarikan AS yang kacau.
Tapi Beijing adalah yang paling tegas.
Di Mes Aynak, China bisa menjadi kekuatan besar pertama yang mengambil proyek skala besar di Afghanistan yang dikuasai Taliban, dan berpotensi menggambar ulang peta geopolitik Asia.
Sebelumnya, dalam hitungan hari di musim semi 2001, anggota Taliban menghancurkan patung Buddha yang dipahat di tebing di Lembah Bamiyan.
Dimulai pada 2 Maret 2001, dan berlanjut hingga April, militan Taliban menghancurkan Buddha Bamiyan menggunakan dinamit, artileri, roket, dan senjata anti-pesawat.
Meskipun Islam menentang berhala, tidak sepenuhnya jelas mengapa Taliban memilih untuk merobohkan patung-patung itu, yang telah berdiri selama lebih dari 1.000 tahun di bawah kekuasaan Muslim.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR