Sampai Jadi Bahan Celaan Satu Dunia Gara-gara Biarkan Afghanistan Jatuh ke Tangan Taliban, Jauh Sebelum Amerika, Rupanya Uni Soviet Pernah Lakukan Hal Ini pada Afghanistan

Mentari DP

Penulis

Intisari-Online.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menerima kritik besar-besaran saat negaranya menarik mundur pasukan dari Afghanistan pada bulan Agustus.

Akibatnya kini Afghanistan jatuh ke tangan Taliban.

Pada tanggal 15 Agustus 2021, Taliban merebut ibu kota Kabul yang mengejutkan pemerintah AS.

Baca Juga: Pantesan Banyak Orang Putus Asa Mau Tinggalkan Afghanistan Pasca Taliban yang Berkuasa, Rupanya Merekayang Tertinggal Telah Dibunuh oleh Taliban

Selanjutnya, kedutaan AS dievakuasi dan mundur ke Bandara Internasional Hamid Karzai.

Apa yang terjadi selanjutnya adalah proses evakuasi yang kacau balau.

Bahkan kondisitelah disamakan ketika orang Amerika terakhir diterbangkan dari Saigon, yang menandai akhir berdarah Perang Vietnam.

Padahal sebelum keterlibatan AS di Afghanistan, Uni Soviet pernah menduduki negara itu.

Baca Juga: Bukan Amerika, Rupanya Inilah Target-target Baru Taliban Sejak Resmi Jadi Penguasa Afghanistan, Lebih dari 100 Orang Diculik Lalu Dieksekusi, Apa Salahnya?

Dilansir dari express.co.uk pada Kamis (9/12/2021), Uni Sovietmasu ke Afghanistan pada Malam Natal 1979.

Mereka mengklaim telah diundang oleh pemimpin komunis Afghanistan yang baru, Babrak Karmal.

Yang terjadi selanjutnya adalah perang gerilya antara kelompok pemberontak yang didanai oleh Barat, yang dikenal secara kolektif sebagai Mujahidin, melawan Tentara Soviet dan Republik Demokratik Afghanistan.

Uni Soviet berjuang di medan Afghanistan yang dingin dan keras.

Dan pada tahun 1987, Uni Soviet mendadak mengumumkan akan menarik diri dari wilayah tersebut dan meninggalkan pemerintah Afghanistan sendirian untuk berperang melawan pemberontak.

Profesor Grover, yang merupakan pakar politik ahli, mengklaim bahwa AS “menertawakan” Uni Soviet.

Ini karena jauh sebelum AS memasuki Afghanistan sendiri pada tahun 2001, Uni Soviet-lah negara pertama yang melakukannya.

“Orang-orang mengatakan perang 20 tahun itu gagal karena cara kami menarik diri dari Afghanistan," ungkapProfesor Grover.

"Padahal sikap Uni Soviet yang juga pergi meninggalkan Afghanistan di tengah pertempuran juga sama buruknya."

Baca Juga: Banyak Wanita Tertekan di Bawah Rezim Taliban,Kim Kardashian Turun Tangan, Pesan Pesawat dan Terbangkan30 Pemain Sepak Bola Remaja PutriAfghanistan dan Keluarganya ke Inggris

Perang tersebut berlangsung selama sembilan tahun dan disebut-sebut sebagai Perang Vietnam-nya Uni Soviet.

Komunitas internasional langsung memberlakukan berbagai sanksi dan embargo terhadap Uni Soviet atas invasi mereka.

AS bahkan memboikot Olimpiade Musim Panas 1980 di Moskow.

Tentu saja, setelah Uni Soviet pergi dengan rasa malu, AS menjadi kekuatan besar berikutnya yang mengarungi wilayah tersebut setelah serangan teroris 9/11.

Tapi AS punya alasan kenapa mereka ingin masuk ke Afghanistan.

AlasanAS menyerbu Afghanistan adalah untuk menggulingkan rezim Taliban, yang menyembunyikan pemimpin Al-Qaida Osama bin Laden.

Tetapi mereka tetap berada di wilayah itu selama dua dekade sebelum evakuasi Agustus.

Baca Juga: 'Bayi Perempuan Dijual Seharga Rp7 Juta oleh Keluarganya yang Kelaparan',Begini Nasib Mengenaskan Anak-anakAfghanistan di Bawah Kuasa Taliban

Artikel Terkait