Intisari-Online.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan varian baru virus corona Omicron harus diwaspadai.
Ini karenavarian baru virus corona yang ditemukan di Afrika Selatan mungkin akan sama berbahayanya dengan varian Delta.
WHO jelas tidak mau mengambil risiko.
Sehingga mereka meminta setiap negara kembali menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Di tengah situasi menegangkan itu, ada kabar baik dari salah satu jenis vaksin Covid-19.
Dilansir daribbc.com pada Kamis (9/12/2021),Pfizer dan BioNTech mengatakanvaksin boostermereka menjanjikan pertahanan yang efektif terhadap varian Omicron.
Tiga dosis memberikan tingkat antibodi yang sama terhadap Omicron dengan dua dosis terhadap varian lain, kata perusahaan itu setelah melakukan sebuah penelitian kecil.
Pfizer dan BioNTech memang langsung mengambil langkah penelitian setelah WHO menegaskanvaksin harus tetap bekerja melawan kasus Omicron yang parah.
Para peneliti di seluruh dunia pun sedang mengumpulkan data tentang Omicron.
Sejauh ini, mutasi virus corona yang satu ini adalahyang paling banyak bermutasi yang ditemukan.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, kepala eksekutif Pfizer Albert Bourla mengatakan perlindungan terhadap varian baru akan ditingkatkan denganvaksin dosis ketiga.
"Memastikan sebanyak mungkin orang divaksinasi lengka[."
"Selanjutnya vaksin booster akan diusahakan untuk mencegah penyebaran Covid-19," katanya.
Namun, Pfizer dan BioNTech mencatat bahwa hasil ini masih awal dan mengatakan mereka akan terus mengumpulkan data dan mengevaluasi sebaik mungkin.
Terakhir, mereka menambahkan bahwa mereka sedang mengembangkan vaksin khusus Omicron yang akan siap dikirim dalam 100 hari.
Tim sedang menunggu persetujuan.
Sejauh ini juga, baruPfizer dan BioNTech yang melakukan penelitian terhadap efetivitasnya terhadap varian Omicron.
Belum ada data signifikan tentang bagaimana Moderna, Johnson & Johnson, dan vaksin lainnya bertahan terhadap varian baru.
Yang jelas masih banyak orang yang percaya bahwa vaksinCovid-19 masih sangat mungkin melindungi orang-orang dari gejala yang parah.
Ini karena vaksin telah melatih sistem kekebalan lebih kuat daripada hanya sekedar menetralkan antibodi.