Intisari-online.com - Sejak Invasi Rusia ke Ukraina, negeri tirai besi terus ditekan oleh Barat, tak hanya itu Rusia juga tekan balik Barat.
Salah satunya adalah dengan menunjukkan beberapa tindakan ilegal yang dilakukan oleh Barat.
Bahkan nama Indonesia, baru-baru ini disinggung oleh Rusia sebagai tempat penelitin rahasia militer Amerika Serikat.
Menurut Komandan Pertahanan Radiasi, Kimia dan Biologi Angkatan Bersenjata Rusia, Letnan Jenderal Igor Kirilov menuding AS, melakukan penelitian biologi di Indonesia.
Melalui Pusat Medis Angkatan Laut, Amerika Serikat melakukan penelitian biologi rahasia itu pada tahun 2010.
Hasil penelitian itu, tidak dibagikan kepada pemerintah Jakarta, seperti yang dilaporkan kantor berita RIA Novosti, Kamis (24/3/22).
"Pendekatan yang tidak bisa diterima dengan persetujuan diam-diam pemerintah AS, adalah norma yang lazim bagi perusahaan farmasi besar. Karena banyaknya pelanggaran, pemerintah Indonesia tahun 2010, menghentikan kegiatan Pusat Medis AL AS di Jakarta," katanya.
Kirillov mengatakan AS melakukan pekerjaan di fasilitas laboratorium di Jakarta di luar kerangka program penelitian yang disepakati.
Melakukan pengambilan sampel bilogis dan menolak memberitahu Indonesia tentang hasil yang dicapai.
"Bahan-bahan yang mereka terima digunakan untuk kepentingan farmasi Pentagon, yaitu Gilead, yang menguji obat-obatannya, termasuk wilayah Ukraina dan Georgia," kata Jenderal Rusia.
Tak hanya Indonesia, sebelumnya Rusia juga temukan laboratorium biologi di Ukraina.
Menurut kantor berita Turki, Anadolu, melaporkan militer AS terlibat, mendanai, dan mengendalikan laboratorium itu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menemukan dokumen yang menunjukkan, komponen senjata biologis sedang dikembangn di Ukraina, di laboratorium tersebut.
Zarova juga menganggap kegiatan itu, melanggar Konvensi Senjata Biologis.
Rusia lalu menggelar sidang Dewn PBB tentang masalah ini, namun gagal mendapatkan dukungan.
Menurut Letjen Igor Kirillov, mengklaim Rusia mendapat dokumen yang menyebut AS-Ukraina mengembangkan virus dan bakteri berbahaya.
Kirillov menduga Amerika-Ukraina dengan sengaja melanggar Konvensi Senjata Biologis.