Intisari-Online.com - Pada tahun 2020 lalu, Armenia perang melawan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh selama enam pekan.
Perang antar dua negara pecahan Uni Soviet itu menyebabkan ribuan tentara tewas.
Perang Armenia melawan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh pecah pada 27 September 2020 dan berakhir melalui gencatan senjata pada Senin (9/11/2020).
Penghentian tembak menembak itu diumumkan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, di mana dia menyebutnya "keputusan yang menyakitkan".
Melalui gencatan senjata yang dimediasi Rusia, Yerevan bakal menyerahkan wilayah di Karabakh yang bisa direbut oleh Baku.
Saat itu, Jumat (13/11/2020), Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan korban tewas lebih dari 4.000 orang, dengan 8.000 lainnya terluka.
Berdasarkan perjanjian damai yang disepakati, Azerbaijan bakal menguasai kota yang mereka rebut, termasuk kota terbesar Shusha.
Sementara Armenia sepakat untuk menarik diri dari mayoritas kawasan Nagorno-Karabakh dan wilayah lainnya secara berkala.
Namun, genjatan senjata telah dilanggar.
Armenia dan Azerbaijan sesekali melakukan baku tembak di sepanjang perbatasan.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR