"Awalnya, kami tidak berencana menyerbu mereka untuk mencegah kehancuran dan meminimalkan kerugian di antara personel dan warga sipil," katanya kepada wartawan.
"Meskipun kami tidak mengesampingkan kemungkinan seperti itu, ketika kelompok individu menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan kepada mereka, pasukan dan sarana kami akan berkonsentrasi pada hal utama, pembebasan Donbas sepenuhnya," katanya, mengacu pada Ukraina timur.
Pejabat militer senior itu berbicara kepada wartawan di Moskwa pada hari ke-30 kampanye militer Kremlin di Ukraina.
Dilansir dari Al Jazeera, pengumuman Rusia itu tampaknya menunjukkan bahwa mereka mungkin beralih ke tujuan yang lebih terbatas setelah mengalami perlawanan sengit Ukraina di bulan pertama perang di Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, separatis yang didukung Moskwa sekarang menguasai 93 persen wilayah Luhansk Ukraina dan 54 persen wilayah Donetsk, dua wilayah yang bersama-sama membentuk Donbas.
Militer Rusia pada Jumat (25/3/2022) memperbarui jumlah personelnya yang tewas di Ukraina menjadi total 1.351 tentara.
Mereka juga mengatakan, telah mengevakuasi lebih dari 400.000 warga sipil dan mengecam pasokan senjata Barat ke Kyiv.
Pada konferensi pers di Moskwa, pejabat militer senior memberikan pembaruan pertama tentang angka kematian Rusia dalam beberapa minggu, dan menambahkan bahwa 3.825 tentara luka-luka.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR