Intisari - Online.com - Perang Rusia-Ukraina memasuki babak baru, kini AS semakin gencar memberikan sanksi kepada Rusia.
Aksi ini tidak sepenuhnya didukung oleh sekutu-sekutu AS atau Barat.
Namun, ada sekutu AS yang akhirnya ikut membantu.
Jepang memutuskan untuk mengabaikan kedaulatannya dengan bergabung dalam "paduan suara sanksi" terdiri dari Barat, dan mengorbankan bertahun-tahun negosiasi dengan Rusia agar membantu Washington.
Hal ini seperti disampaikan Ketua Komite Duma Negara untuk Hubungan Internasional, Leonid Slutsky, dalam saluran telegramnya.
Melansir TASS, Slutsky juga mengatakan bahwa "sanksi anti-Rusia tidak akan tidak kami jawab".
"Jepang, setelah memutuskan mengabaikan kedaulatannya sendiri, telah bergabung dengan kelompok paduan suara sanksi Barat… Jepang mengorbankan negosiasi puluhan tahun hanya untuk Washington dalam memutuskan sebuah kesepakatan perdamaian, dan juga kepentingan warga negaranya, yang kehilangan kesempatan mengunjungi Kepulauan Kuril Selatan tanpa visa," tulis Slutsky.
Slutsky juga mencatat bahwa dialog memutuskan aktivitas ekonomi gabungan juga sudah hancur.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa Moskow sedang menghapus pembicaraan kesepakatan perdamaian dengan Tokyo.
Hal ini karena larangan unilateral baru Jepang terhadap Rusia atas situasi di Ukraina.
KOMENTAR