Intisari - Online.com -Hubungan sedarah atau incest sudah mendarah daging dalam kekaisaran Romawi Kuno.
Inilah salah satu alasan mengapa keluarga Julio-Claudian sulit dilacak, yaitu karena incest.
Permaisuri Roma, Valeria Messalina, dikenal sebagai Messalina (12-48 AD) adalah istri ketiga dari suaminya, Claudius, yang juga menjadi sepupu pendahulu Claudius, Kaisar Caligula.
Messalina juga menjadi sepupu dari pihak ayah untuk Kaisar Nero, untuk mengikuti Claudius.
Nero juga menjadi anak tiri Messalina, dan mereka juga menjadi sepupu langsung juga.
Messalina berusia 10 tahun lebih muda dari Claudius, suaminya yang lumpuh dan gagap.
Messalina juga menjadi cicit Kaisar Roma pertama, Augustus.
Semuanya yaitu Messalina, Claudius, Caligula dan Nero, adalah keturunan dari Livia, Permaisuri pertama Roma.
Melansir thatmuse.com, Robert Graves menggambarkan Kaisar Claudius menyayangi Messalina karena kecantikan dan kemudaannya.
Hal ini belum dapat dibuktikan, tapi Messalina memberikannya dua anak setelah mereka menikah pada 38 AD.
Anak mereka adalah Claudia Octavia dan Britannicus, dan Claudia Octavia menjadi permaisuri ketika menikah dengan saudara tirinya, Kaisar Nero.
Britannicus didorong oleh Messalina untuk menjadi kaisar selanjutnya, tapi ia kurang pintar dan dikalahkan oleh Tiberius, anak dari Livia, yang menjadi kaisar selanjutnya.
Robert Graves menulis sejarah Romawi Kuno pada 1930-an, melepaskan semua hal-hal menggairahkan dari Romawi Kuno.
Baik Tacitus dan Suetonius menggambarkan Messalina sebagai wanita bernafsu dan gairah tinggi, senang menghina, memalukan, kejam, serakah, dan lain sebagainya.
Ini semua mereka hubungkan dengan perkawinan sedarah Messalina.
Pliny Tua menceritakan ketika Messalina mengadakan kompetisi seks selama 24 jam dengan seorang pelacur, Scylla, dalam Book X dari Sejarah Alam.
Messalina menang, dengan berhasil meniduri 25 orang lebih daripada pelacur Scylla.
Deskripsi Juvenal sangat rinci mengenai rumah bordil Messalina, di mana digambarkannya dalam Satire VI.
Ia mengatakan menit ketika Claudius mendengkur, Messalina menaruh wig pirang dan bekerja di rumah bordilnya untuk kesenangan hubungan senggama.
Setelah Messalina meyakinkan kekasihnya, Senator Romawi Gaius Silius, untuk meninggalkan istrinya, Messalina dan Gaius merencanakan pembunuhan Claudius dan membuat Gaius mengadopsi Britannicus.
Claudius mendengar kabar atas hal ini, dan keduanya dieksekusi untuk pengkhianatan.
Messalina ditawari sebuah pisau untuk bunuh diri dengan hromat, tapi dia terlalu pengecut untuk itu, sehingga Messalina akhirnya dipenggal di tempat.
Ia dipenggal di Taman Lucullus, yang kini jadi bagian dari Villa Borghese di Roma, tepat di atas Spanish Steps.
Messalina begitu terkenal sampai sastrawan-sastrawan dunia menceritakan ulang dirinya, dari Charlotte Bronte di Jane Eyre, sampai Gabriel Garcia Marquez dalam Love in the Time of Cholera, serta The Master and the Margarita dari Mikhail Bulgakov.