Dengan bandara Ukraina dijadikan sasaran secara sistematis, pasukan angkatan udara Ukraina kesulitan beroperasi, walaupun pesawat-pesawat Ukraina masih terbang dan drone melaksanakan serangan melawan formasi Rusia.
Namun menemukan sebuah pangkalan untuk jet tempur tambahan menjadi tantangan, yang artinya mereka mungkin harus berpangkal dan disiapkan untuk kembali bertugas di luar Ukraina.
Kegunaan militer untuk memasok MiG-29s juga telah dipertanyakan.
Angkatan Udara Rusia yang telah dikirimkan untuk melawan Ukraina sudah cukup sedikit, tapi jet tempur mereka lebih moden daripada MiG Polandia.
Serangan ke pangkalan udara Vinnytsia dilakukan oleh pengebom strategis, Tu-95 dan Tu-160 bertenaga nuklir, meluncurkan rudal X-101 dengan jangkauan 5500 kilometer saat diposisikan di atas Laut Hitam.
Hal ini mendemonstrasikan bahwa Rusia dapat meluncurkan serangan udara-ke-permukaan melawan Ukraina tanpa harus memasuki wilayah udara Ukraina.
Sehingga, manfaat mengirimkan sejumlah kecil tambahan jet tempur MiG-29 akan sangat terbatasi.
Senjata paling potensial yang dapat digunakan Ukraina melawan jet tempur Rusia adalah sistem pertahanan udara di tanah daripada menggunakan jet tempur perang.
KOMENTAR