Intisari-Online.com – Pada masa Perang Dunia Pertama, ada satu senjata yang benar-benar inovatif dan sangat efektif, yaitu tank.
Senjata ini hanya digunakan menjelang akhir perang, tetapi potensinya sungguh jelas.
Pada ‘masa damai’ kendaraan perang ini dikembangkan lebih jauh, dengan desain menara yang menjadi salah satu favorit.
Tank dibuat dengan tipe dan jumlah yang berbeda oleh setiap negara di dunia, dengan senjata yang lebih baik, baju besi yang lebih tebal, dan suspensi yang lebih canggih.
Seperti halnya negara lain di awal Perang Dunia Kedua, Uni Soviet berusaha memahami cara menangani senjata fenomenal ini.
Jerman merupakan pendukung kuat tank, dan mereka telah menggunakannya untuk efek yang menghancurkan dalam kampanye Polandia dan Prancis mereka (September – Oktober 1939 dan Mei – Juni 1940).
Jerman memasukkan senjata ini ke dalam strategi Blitzkrieg mereka.
Blitzkrieg (perang petir), adalah serangan yang dilakukan dengan kecepatan, kejutan, dan kekuatan yang luar biasa, dengan menggunakan kekuatan udara dan unit darat mekanis dalam koordinasi yang erat.
Yang terpikirkan ketika itu adalah cara terbaik untuk mengalahkan tank, adalah dengan tank atau senjata anti-tank lain.
Prajurit infanteri itu diharapkan menggunakan granat tangan atau senapan anti-tank, yang akhirnya ternyata kurang efektif karena pelindung tank semakin tebal.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR