Dan untuk jasanya itu, Katya dianugerahi Ordo Spanduk Merah pertamanya.
Pada awal Desember 1944, ia mengambil bagian dalam operasi untuk merebut pelabuhan Prahovo dan benteng Ilok, meski terluka tetapi Katya tetap breada di barisan membantu tentara yang terluka lainnya.
Unit itu terpaksa memanjat pohon karena banjir dan air yang membeku, namun mereka terus menembaki dari posisi mereka di pepohonan, tetapi banyak yang terbunuh atau terluka dan jatuh ke air yang membekukan.
Katya tertembak di tengan, tetapi melompat ke air untuk membantu yang terluka, dia menggunakan ikat pinggang dan sling senapan untuk menempelkan tentara yang terluka ke pohon dan mencegah mereka tenggelam, lalu memberikan pertolongan pertama dan menarik 17 marinir dari medan perang.
Karena terluka dan melemah karena pneumonia, Katya dievakuasi ke rumah sakit, dan atas tindakan kepahlawanannya itu dia kembali diberi Ordo Spanduk Merah.
Setelah pulih, Ekaterina mengambil bagian dalam penyerbuan Wina dan terus berperang dengan unitnya.
Setelah perang, dia menjadi dokter dan terus membantu orang, hingga akhirnya menikah.
Baru pada tahun 1990, dia akhirnya dianugerahi gelar Pahlawan Uni Soviet, yang diberikan oleh Mikhail Gorbachev.
Pada tahun 1964, ia dan sutradara Victor Lisakovich membuat film dokumenter berjudul Katyusha, yang menerima hadiah Golden Dove of the World.
Pada tahun 2008, film dokumenter lain Katyusha Bigg and Small dibuat tentang kisahnya.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR