Bermodal Peralatan Militer Seadaya, Ternyata Ukraina Gunakan Taktik Serupa dengan Militer Irak Saat Melawan Militer Amerika, Rusia Pun Jatuh dalam Perangkapnya

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Penampakan Rudal Javelin yang diangkut dengan pesawat militer AS.
Penampakan Rudal Javelin yang diangkut dengan pesawat militer AS.

Intisari-online.com - Dengan militer dan teknologi yang lebih lemah, Ukraina harus menghadapi setiap gelombang serangan Rusia.

Meski militer mungkin tidak setara dengan Rusia, Ukraina terkejut ketika memberikan respon yang lebih keras dari perkiraan terhadap serangan negara tetangga.

Menurut The National Interest, salah satu senjata kunci untuk secara efektif mendukung tentara Ukraina adalah rudal anti-tank Javelin yang disediakan oleh Barat.

Pada saat pasukan Rusia mencoba untuk mendekati ibukota, Kiev, pertahanan Ukraina telah menutup persimpangan utama.

Lalu, menonaktifkan atau memutus jalur pasokan Rusia, dan menggunakan rudal Javelin untuk menghancurkan kendaraan lapis baja musuh.

Pada 28 Februari, reporter CNN Mathew Chance menggambarkan adegan konvoi kendaraan lapis baja Rusia dihancurkan saat melintasi jembatan.

Video menunjukkan jembatan dengan pintu masuk yang sangat sempit.

Setelah dipukul dengan senjata presisi, para prajurit jatuh dan kendaraan lapis baja itu terbakar.

Baca Juga: Dicap Keras Kepala, Ternyata Vladimir Putin Sebenarnya Mau Melunak, Bahkan Hentikan Invasi Rusia ke Ukraina Asal 3 Syarat Mutlak Ini Dipenuhi

Baca Juga: Ikuti Jejak Rusia Gempur Ukraina Tanpa Pandang Bulu, Negara Kecil Sekutu Rusia Ini Juga Siap Lakukan Invasi ke Negara Eropa Lainnya, Negara Ini Sasarannya

Senjata presisi di atas diyakini sebagai rudal Javelin.

Kendaraan lapis baja dapat dihancurkan dengan artileri atau rudal yang ditembakkan dari pesawat dan helikopter.

Namun, sebagian besar sistem artileri cocok untuk menghancurkan target bergerak atau peralatan militer yang tidak bergerak.

Militer Ukraina juga tampaknya tidak memiliki sistem artileri canggih yang menggunakan panduan laser.

Taktik menutup persimpangan kunci dan "kemacetan" pernah dijelaskan oleh komandan pasukan khusus infanteri AS Scott Rutter.

Rutter adalah pemimpin unit yang mengalahkan pasukan Irak di dekat bandara Baghdad pada tahun 2003.

Mantan jenderal AS itu mengakui pasukan Irak telah berhasil pada saat itu mencoba mengendalikan atau menutup persimpangan kunci.

Setelah Rusia melancarkan operasi militernya di Ukraina pada 24 Februari, Rutter meramalkan bahwa pasukan Ukraina akan menggunakan taktik untuk menghentikan kemajuan militer Rusia, serupa dengan yang dilakukan pasukan Irak.

Baca Juga: Bisa Terlambat Jika Tak Segera Digempur Rusia, Terkuak Ini Alasan Negeri Tirai Besi Gempur Ukraina Habis-Habisa, Jika Dibiarkan Ukraina Disebut Bisa Jadi Ancaman Berbahaya Bagi Rusia

Baca Juga: Bersikap Netral Tanggapi Konflik Rusia-Ukraina, Sebenarnya Begini Hubungan Indonesia dengan Rusia dan Pandangan Orang Rusia terhadap Indonesia

Mengingat pasukan Rusia semakin dekat dengan daerah perkotaan, di mana terdapat banyak bangunan dan jalan-jalan sempit, rudal Javelin dikatakan lebih efektif karena dapat ditembakkan dari lokasi yang tidak jelas.

Departemen Pertahanan AS juga percaya bahwa rudal Javelin memainkan peran penting dalam menghentikan kemajuan militer Rusia.

Artikel Terkait