Nyaris Dijual sebagai Budak, Black Caesar Jadi Bajak Laut Terkenal dari Benua Hitam hingga Hidupnya Berakhir Begini

Tatik Ariyani

Editor

(ilustrasi) Bajak laut Black Caesar
(ilustrasi) Bajak laut Black Caesar

Intisari-Online.com -Black Caesar adalah bajak laut terkenal dari Afrika Barat yang hidup antara abad ke-17 dan ke-18.

Menurut legenda, Black Caesar adalah seorang kepala suku Afrika Barat sebelum menjadi bajak laut, melansir Ancient Origins.

Black Caesar dikatakan bertubuh tinggi, kuat, dan cerdas.

Selama waktu itu, penjajah Eropa di Dunia Baru membutuhkan budak Afrika untuk bekerja di perkebunan mereka, yang mendorong untuk perdagangan budak.

Black Caesar telah menjadi sasaran para budak tetapi berhasil lolos dari genggaman mereka beberapa kali.

Namun, pada akhirnya, penipuanlah yang membuatnya tertangkap.

Seorang kapten berhasil menarik perhatian kepala suku Afrika tersebut dengan arloji emas dan menjanjikan harta yang lebih besar.

Dia berhasil memikat Black Caesar dan anak buahnya ke kapal budaknya.

Baca Juga: Dulu hanya Seorang Pelacur Biasa, Inilah Ching Shih Wanita yang Menjelma Menjadi Ratu Bajak Laut, Punya 80.000 Pasukan dan 800 Armada Kapal Siap Tempur

Baca Juga: Kerajaan 'Pulau Emas' Sriwijaya yang Mengisahkan Ular Pemakan Manusia Dikatakan 'Hilang' dan Jadi Surga Bajak Laut, Bagaimana Sisa-sisa Peninggalannya?

Begitu berada di kapal, calon budak itu diberi makanan, sambil dibujuk dengan sutra, permata, dan musik.

Kapal mulai berlayar dan pada saat Black Caesar menyadarinya, semuanya sudah terlambat.

Dimulailah pelayaran paksa Black Caesar melintasi Atlantik ke Dunia Baru.

Selama perjalanan, Black Caesar menolak untuk makan atau minum.

Black Caesar akan mati jika bukan karena seorang pelaut yang baik hati memberinya makan dan keduanya menjadi teman.

Kapal itu mengalami badai saat berada di lepas pantai Florida dan tenggelam.

Insiden itu menewaskan hampir semua orang di dalamnya.

Hanya dua orang yang selamat, yakni Black Caesar dan pelaut baik hati.

Baca Juga: Meninggal pada Usia 101 Tahun, Inilah Jenderal Zhang Xueliang, Panglima Perang Manchuria yang Terlupakan, Seorang Nasionalis yang Lawan Invasi Jepang di Negaranya, Namun Dianggap Pengkhianat

Baca Juga: Dengan Mata Biru Tua dan Pipi Merah, Maria Nikolaeva Dianggap Putri Tercantik dari Keempat Putri Tsar Nicholas II, Berada di Belakang Ibunya Ketika Eksekutor Lumpuhkan Keluarga Kaisar Rusia

Mereka naik ke perahu panjang yang penuh dengan amunisi dan perbekalan dan melarikan diri.

Black Caesar dan pelaut kemudian beralih ke kehidupan pembajakan.

Modus operandi mereka adalah berpura-pura menjadi pelaut yang karam, dan memanggil kapal yang lewat untuk meminta bantuan.

Begitu mereka berada di atas kapal, keduanya akan mengungkap penyamaran mereka, merampok kapal, dan mengambil jarahan.

Setelah itu kembali ke tempat persembunyian mereka.

Ini berlangsung selama beberapa tahun dan kedua pria itu mampu mengumpulkan kekayaan besar.

Hingga Black Caesar berselisih dengan temannya, yang mengakibatkan kematian temannya tersebut.

Konflik tersebut disebabkan oleh seorang wanita yang mereka rampas dari sebuah kapal.

Baca Juga: Disebut Hanya Gertakan, Pasukan Nuklir Rusia Siaga Tinggi Justru Dinilai Analis sebagai Langkah Putus Asa Rusia dalam Invasi ke Ukraina

Baca Juga: Diklaim Sebagai 'Ras Kulit Putih Paling Murni', Kecantikan Wanita Sirkasia Justru Berujung Petaka, Picu Genosida Warga Muslim oleh Kekaisaran Rusia

Kedua pria itu menginginkan wanita itu untuk dirinya sendiri dan duel pun terjadi, di mana Black Caesar membunuh temannya.

Black Caesar melanjutkan kegiatan pembajakannya dan merekrut beberapa kapal dan orang dengan jarahan yang diperolehnya, yang memungkinkan dia untuk menyerang kapal di perairan terbuka.

Legenda mengatakan bahwa Black Caesar mengubur jarahan bajak lautnya di suatu tempat di Elliott Key.

Sebagian besar sumber mengklaim bahwa Black Caesar akhirnya bergabung dengan kru bajak laut terkenal lainnya, Blackbeard.

Rupanya, dia diangkat menjadi letnan di kapal unggulan Blackbeard, Queen Anne’s Revenge.

Pada tahun 1718, Blackbeard dibunuh oleh Letnan Robert Maynard dari Royal Navy.

Black Caesar adalah salah satu dari sedikit bajak laut yang selamat dari pertempuran itu.

Dia ditangkap dan dibawa ke pengadilan di Williamsburg, Virginia.

Baca Juga: Sampai Bikin Penerjemah Menangis, Memang Apa yang Disampaikan Presiden Ukraina dalam Pidato untuk Warganya?

Baca Juga: Jadi Tempat Nabi Muhammad Mengikat Buraq saat Isra Miraj, Bangunan Ini Justru Lebih Dikenal Sebagai Tempat Umat Yahudi Seantero Bumi Berdoa

Black Caesar dinyatakan bersalah atas pembajakan dan digantung.

Menariknya, Cindy Vallar menunjukkan bahwa Black Caesar yang merupakan bagian dari kru Blackbeard ternyata bukan orang yang sama dengan Black Caesar yang beroperasi di Florida Keys.

Vallar mencatat bahwa yang pertama sebenarnya adalah budak yang dimiliki oleh Tobias Knight of North Carolina sebelum ia menjadi bajak laut.

Jadi, ada kemungkinan bahwa ada dua Black Caesar dan cerita mereka digabungkan, dalam hal ini nasib terakhir Black Caesar Florida Keys mungkin hilang dari sejarah.

Baca Juga: Merasa di Atas Angin, dengan Pongahnya Ukraina Klaim Telah Tewaskan dan Lukai 4.300 Tentara Rusia dan Hancurkan 146 Tank, Tunjukkan Serangan Kilat Rusia yang Gagal

Baca Juga: Dikenai Banyak Sanksi dari Barat, Putin Justru Makin Garang, Perintahkan Pasukan Nuklir dalam Siaga Tinggi

Artikel Terkait