Pemerintahan Lenin memenangkan perang sipil 1918-1921 di Ukraina dan mengusir pihak ikut campur asing, mengkonsolidasikan dan mengakui berdirinya Republik Sosialis Soviet Ukraina.
Memang benar bahwa kebijakan Lenin mendorong berdirinya negara Ukraina di dalam Uni Soviet, membuat mereka melepas diri tanpa kondisi.
Hak ini dinilai Putin secara marah adalah ladang ranjau yang bisa meledakkan Uni Soviet.
Bahasa Ukraina tidak pernah dilarang di Uni Soviet dan diajarkan di sekolah.
Pada akhir 1920-an, budaya Ukraina secara aktif dipromosikan oleh kebijakan nasionalis Lenin.
Namun di bawah kepemimpinan Stalin, bahasa Ukraina dan budayanya ditekan agar tidak dipakai.
Hal ini dimulai pada awal 1930-an ketika nasionalis Ukraina ditekan, dan "Kelaparan Kematian" membunuh jutaan rakyat miskin Ukraina, dan Rusifikasi, yaitu proses mempromosikan bahasa dan budaya Rusia, dipercepat di Ukraina.
Dalam batas-batas ketat sistem Soviet, Ukraina, seperti banyak negara lain di Uni Soviet, menjadi negara modern, sadar akan sejarahnya, melek bahasanya, dan bahkan diizinkan untuk merayakan budaya etnisnya dengan terbatas.
Namun kebijakan kontradiktif Soviet di Ukraina sama-sama mempromosikan negara budaya Ukraina sambil membatasi kebebasan, kedaulatan, dan ekspresi nasionalismenya.
Sejarah adalah ilmu sosial yang diperebutkan sekaligus subversif.
KOMENTAR