Intisari - Online.com - Pasukan bersenjata Ukraina jelas-jelas kalah secara angka dan perlengkapan senjata oleh angkatan bersenjata Rusia.
Namun saat Rusia memulai invasi skala besar Kamis 24/2/2022, pakar militer mengatakan mereka bisa menghadapi ancaman militer Rusia dan menyebabkan banyak korban jatuh dari pihak lawan.
Militer Ukraina juga terlatih lebih baik dan memiliki peralatan lebih unggul dibandingkan tahun 2014, ketika Rusia mencaplok semenanjung Krimea tanpa perlawanan dan dilihat secara luas sebagai motivasi tinggi untuk mempertahankan jantung negara itu.
Lantas, bagaimana militer Ukraina melawan pasukan Rusia yang menginvasi mereka?
Dilansir dari Euronews, dari angka kekuatan manusia dan senjata, jumlahnya mengerikan untuk Ukraina.
Kebanyakan pakar militer memperkirakan total tentara yang dikirim Rusia di dekat perbatasan dengan Ukraina adalah lebih dari 100.000.
Rusia juga memindahkan beberapa pasukan ke Belarusia, sebelah utara Ukraina, untuk latihan militer.
Tentara Rusia memiliki 280.000 personil dan pasukan bersenjata gabungannya mencapai 900.000 personil, sementara tank perangnya sebanyak 2.840, mengalahkan senjata tank Ukraina dengan perbandingan lebih dari 3 banding 1, menurut lembaga penelitian International Institute for Strategic Studies (IISS) di London.
Perdana Menteri Ukraina mengatakan sebuah dekrit baru-baru ini ditandatangani oleh Presiden Volodymyr Zelensky, dalam upaya prioritas memperkuat kemampuan pertahanan negara, meningkatkan kehebatan pasukan militer dan transisi bertahap ke pasukan profesional, akan membawa pasukan Ukraina ke angka 361.000 personil.
Walaupun Ukraina melipatgandakan anggaran pertahanan dari 2010 sampai 2020, total belanja militer di tahun 2020 mencapai hanya USD 4,3 miliar (Rp 61 T), sepersepuluh dari belanja militer Rusia.
KOMENTAR