Rekaman mengejutkan telah muncul dari negara itu setelah menunjukkan mobil orang-orang yang melarikan diri dari ibukota Ukraina, Kyiv.
Sementara yang lain berlindung di ruang bawah tanah karena suara ledakan di kejauhan.
Presiden AS Joe Biden mengutuk tindakan militer oleh Rusia sebagai "tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan"
Melalui Twitter, Boris Johnson mengungkapkan bahwa dia telah berbicara dengan Presiden Zelenskyy.
Perdana Menteri Inggris itu menulis, "Saya terkejut dengan peristiwa mengerikan di Ukraina dan saya telah berbicara dengan Presiden Zelenskyy untuk membahas langkah selanjutnya."
"Presiden Putin telah memilih jalur pertumpahan darah dan penghancuran dengan meluncurkan serangan tak beralasan ini ke Ukraina," katanya.
"Inggris dan sekutu kami akan melakukannya. jawab dengan tegas," imbuhnya.
Ledakan terdengar di seluruh Ukraina hanya beberapa menit setelah Putin menyelesaikan pidato yang disiarkan televisi tepat sebelum pukul 5 pagi waktu setempat.
Dalam pidatonya dia mengatakan negara itu akan "dimiliterisasi dan di-de-nazifikasi".
Rusia melakukan serangan sebagai akibat dari tindakan militernya yang langsung, dan menuduh kekuatan Barat "melewati garis merah" dengan membangun kehadiran NATO di wilayah tersebut.
Dia juga memperingatkan bahwa Rusia akan "segera bereaksi" terhadap negara-negara asing jika mereka mengganggu operasinya, mengancam potensi konflik yang lebih luas.
Beberapa saat kemudian rekaman muncul di media sosial dari kota pelabuhan Mariupol di Ukraina, yang terletak 30 mil dari perbatasan dengan Rusia, tampak menunjukkan gumpalan asap yang membubung setelah beberapa ledakan.
Source | : | Daily Star |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR