Dmitry Medvedev, mantan presiden Rusia dan sekutu Vladimir Putin mengatakan bahwa harga gas Eropa mungkin lebih dari dua kali lipat setelah Jerman menghentikan sertifikasi pipa Nord Stream 2.
"Selamat datang di dunia baru yang berani di mana orang Eropa akan segera membayar 2.000 euro (Rp32,3 juta) untuk 1.000 meter kubik gas alam!" kata Medvedev di akun Twitter-nya, memposting pernyataan yang sama dalam bahasa Inggris, Jerman dan Rusia.
German Chancellor Olaf Scholz has issued an order to halt the process of certifying the Nord Stream 2 gas pipeline. Well. Welcome to the brave new world where Europeans are very soon going to pay €2.000 for 1.000 cubic meters of natural gas!
— Dmitry Medvedev (@MedvedevRussiaE) February 22, 2022
Medvedev saat ini menjadi wakil ketua Dewan Keamanan Rusia dan menjaga profil politik pada tingkat yang lebih rendah.
Gas alam di Eropa diperdagangkan pada 79 euro (sekitar Rp1,2 juta) per megawatt-jam pada 16:17 di Amsterdam, meningkat 8,9% sejak penutupan sebelumnya, melansir Bloomberg, Selasa (22/2/2022).
Itu setara dengan sekitar 830 euro (Rp13,4 juta) per 1.000 meter kubik, menurut perhitungan Bloomberg.
Eropa sudah bergulat dengan krisis pasokan energi di tengah persediaan gas yang rendah.
Nord Stream 2, yang telah dikenakan sanksi AS, akan mengirimkan sebanyak 55 miliar meter kubik bahan bakar langsung ke Eropa, meskipun telah berada di bawah tinjauan peraturan di Jerman.
Konstruksi pipa yang dijalankan oleh Gazprom PJSC dan dibiayai bersama oleh lima perusahaan energi Eropa selesai akhir tahun lalu.
Keputusan untuk membekukan sertifikasi tidak akan memotong aliran gas Rusia saat ini ke Eropa.
Namun, kekhawatiran atas ketegangan geopolitik lebih lanjut di sekitar Ukraina menyebabkan harga gas Eropa melonjak sebanyak 13% pada hari Selasa.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR