Intisari-Online.com -Vladimir Putin "sesiap mungkin" bisa memerintahkan invasi skala penuh ke Ukraina, seorang pejabat AS telah memperingatkan.
Melansir Independent, Kamis (24/2/2022), AS yakin delapan puluh persen tentara Rusia sudahberkumpul di sekitar Ukraina dalam posisi siap menyerang untuk malancarkan invasi kapan saja.
Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan kepada kantor berita Reuters: “Dia sudah siap semampunya."
"Kami sudah mengatakan ini setiap hari. Mungkin hari ini akan tiba waktunya."
Sementara itu, Kiev telah mendesak lebih dari tiga juta warga Ukraina di Rusia untuk pergi, dan mengumumkan keadaan darurat nasional.
Keadaan darurat diperkirakan berlangsung selama 30 hari.
Laporan juga menyebutkan bahwa jam malam juga mulai dipertimbangkan jika perlu.
Militer Ukraina akan memanggil semuatentara cadangan berusia 18 hingga 60 tahun hingga satu tahun.
Langkah itu dilakukan hanya beberapa hari setelah Putin pada Senin mengakui kemerdekaan dua wilayah yang dikuasai separatis, Donetsk dan Luhansk, di Ukraina timur.
Dia juga memerintahkan pasukan "penjaga perdamaian" ke wilayah Donbas yang disengketakan.
Menteri Luar Negeri AS mengharapkan invasi Rusia ke Ukraina sebelum malam berakhir
Sebelumnya,Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada NBC News pada hari Rabu bahwaRusia kemungkinan akan menyerang Ukraina sebelum malam berakhir.
“Semuanya tampaknya sudah siap bagi Rusia untuk terlibat dalam agresi besar-besaran terhadap Ukraina,” kata Blinken.
Dia mencatat, bagaimanapun, bahwa rincian tentang waktu atau tempat yang tepat dari serangan semacam itu masih belum diketahui.
Sementara itu, Presiden Ukraina telah memperingatkan bahwa sepuluh ribu orang bisa terbunuh saat ia bersumpah untuk mengusir invasi Rusia.
Dalam pidato yang disampaikan Kamis dini hari tadi, Volodymyr Zelensky justru mengatakan bahwa rakyat Ukraina menginginkan perdamaian.
Namun dia mengatakan jika Rusia ingin maju dengan invasi, negara dan rakyatnya akan membela diri.
Volodymyr Zelensky juga memperingatkan kepada orang-orang Rusia bahwa tindakan Vladimir Putin baru-baru ini terhadap Ukraina “bisa menjadi awal dari perang besar”.
(*)