Perang Memang Belum Dimulai, Tapi Rusia Terang-Terangan Mengaku Sudah Membunuh 5 Tentara Ukraina Dengan Senjata Militer, Ini Alasannya!

Afif Khoirul M

Penulis

Rusia melakukan serangan ke militer Ukraina hingga menyebabkan 5 tentara tewas.

Intisari-online.com - Hingga saat ini bentrokan antara Rusia dan Ukraina secara resmi memang belum terjadi.

Namun, beberapa insiden terkait bentrokan antara keduanya hingga aksi saling bunuh diam-diam sudah dilakukan.

Hal itu bahkan secara terang-terangan diungkapkan sendiri oleh militer Rusia.

Beberapa insiden gesekan antara militer Rusia dan Ukraina sudah terjadi, hingga terjadinya pembunuhan.

Seorang tentara Ukraina yang melintasi perbatasan ditangkap oleh militer Rusia dan ditahan.

Sebelumnya, lima tentara Ukraina tewas dalam bentrokan dengan pasukan Rusia.

Pernyataan itu diumumkan oleh Alexander Bortnikov, direktur Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) selama pertemuan dewan keamanan pada 21 Februari.

Bortnikov mengatakan seorang tentara Ukraina saat ini berada dalam tahanan pasukan keamanan Rusia.

Baca Juga: Padahal Dunia sedang Panik dengan Memburuknya Situasi Rusia-Ukraina, China Malah Bikin Gara-gara dengan Tembakkan Senjata Laser di Negara Dekat Indonesia ini

Baca Juga: Walau Hanya Negara Kecil, Ternyata Ukraina Punya 3.0000 Senjata Nuklir Warisan Uni Soviet, Tapi Mustahil Untuk Menggunakannya Karena Alasan Ini

Bortnikov menambahkan bahwa dua "kelompok sabotase" telah memasuki wilayah Rusia dari daerah yang dikuasai oleh separatis.

Kedua kelompok tewas "setelah baku tembak dengan penjaga perbatasan dan tentara Rusia".

Menurut Bortnikov, situasi di perbatasan Rusia sekarang stabil dan terkendali.

Pada hari yang sama, distrik militer selatan Rusia juga mengumumkan bahwa mereka telah menghentikan "komplotan sabotase" oleh tentara Ukraina.

Militer Rusia mengatakan total 5 tentara Ukraina tewas, 2 kendaraan lapis baja hancur dalam baku tembak.

Namun, Ukraina membantah informasi tersebut.

Pekan lalu, separatis mengumumkan bahwa tentara Ukraina telah menempatkan pasukannya, siap untuk mengatur serangan umum dengan tujuan merebut kembali dua wilayah Donetsk dan Lugansk.

Aleksey Danilov, sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Ukraina, membantah, menegaskan bahwa Ukraina tidak merencanakan serangan umum.

Baca Juga: Beberapa Hari Lalu Tenang Saja Meski ada Kabar Invasi Rusia, Jurnalis Ungkap Kondisi Warga Ukraina saat ini, 'Mereka Sekarang ...'

Baca Juga: Misteri Hilangnya Senjata Nuklir Uni Soviet yang Tenggelam di 'Laut Setan', Seharusnya Rudal Tersebut Ikut Tenggelam, Namun Saat Ditemukan Justru Lenyap Dalam Kondisi Membingungkan Ini

Konflik di Ukraina timur meningkat pekan lalu, ketika pasukan pemerintah Ukraina dan separatis saling menuduh melanggar gencatan senjata.

Perkembangan yang menegangkan tersebut menjadi alasan mengapa Presiden Rusia Vladimir Putin.

Menandatangani dekrit yang mengakui kemerdekaan dua wilayah Ukraina yang memisahkan diri dan memerintahkan pengiriman pasukan ke dua provinsi ini untuk tugas penjaga perdamaian.

Artikel Terkait