Intisari-Online.com -Kepolisian Federal Brasil tengah disibukkan dengan penyelidikan terkait dugaan pengiriman paket organ manusia.
Menurut penyelidikan awal setelah polisi menggerebek laboratorium di Amazonas State University (UEA), tersangka utama adalah seorang profesor anatomi di kampus tersebut.
"Laboratorium anatomi melakukan ekstraksi cairan tubuh," demikian bunyi pernyataan polisi, seperti dikutip dari laman Vice.
Organ-organ manusia diawetkan dengan metode plastinasi, yang mana bahan-bahan seperti silikon dan epoksi digunakan sebagai pengganti cairan dan lemak tubuh agar organ tetap awet.
Paket tersebut diketahui sudahterlanjur dikirim ke Singapura, dan menyeret nama desainer Indonesia, Arnold Putra.
Melansir Kompas.com, sebenarnya penggunaan darah, daging, organ dan tulang manusia dalam industri sebenarnya bukanlah hal baru.
Beberapa seniman sempat dikecam publik atas karyanya yang nyentrik.
Salah satunya adalah seniman Inggris Anthony-Noel Kelly yang menggunakan bagian tubuh manusia untuk karyanya.
Anthony pun sempat dipenjara sembilan bulan lantaran bagian tubuh manusia tersebut didapat secara ilegal.
Menyeret nama desainer Arnold Putra
Umumnya, negara mana pun di dunia melarang perdagangan organ manusia.
Di Brasil, pembelian dan penjualan organ tubuh manusia juga merupakan tindak kriminal.
Dalam kasus paket yang tengah meluncur ke Singapura, pihak kepolisian menyebut penerima organ manusia diduga adalah seorang influencer dan desainer asal Indonesia, Arnold Putra.
Sebelumnya, nama Arnold sempat menghebohkan industri fashion di tahun 2020 dengan rancangan tas yang terbuat dari tulang belakang anak osteoporosis.
Arnold menyebut bahwa tulang manusia tersebut didapat secara legal dan bersertifikat dari Kanada.
Belum lama ini, Arnold juga sempat memancing perhatian warganet, saat muncul dengan seragam mirip organisasi Pemuda Pancasila, di Paris Haute Couture Week.
Vice World News juga sempat mengonfirmasi kantor Imigrasi Singapura atas dugaan perdagangan organ ini, dan dikabarkan sedang menyelidiki tujuan kedatangan Arnold Putra ke Singapura.
Pihak imigrasi hanya menyebut Arnold datang ke Singapura pada bulan Februari untuk perayaan Tahun Baru Imlek.
(*)