Jelas-jelas Jadi Satu dari Tiga 'Kuncian' Rusia untuk Caplok Ukraina, Eropa Malah Nantang Terapkan Sanksi Ini, Bakal Sengsarakan Mereka Sendiri

Tatik Ariyani

Editor

Fasilitas Nord Stream 2 di Rusia
Fasilitas Nord Stream 2 di Rusia

Intisari-Online.com -Presiden Rusia, Vladimir Putin secara resmi mengakui kemerdekaan dua wilayah separatis di Ukraina timur pada Senin (21/2/2022).

Langkah yang diambil Putin ini semakin menambah ketegangan dan ancaman invasi Rusia ke Ukraina.

Bahkan Putin juga telah memerintahkan pasukannya melintasi perbatasan ke dua wilayah separatis, yakni Donetsk dan Luhansk dengan dalih 'menjaga perdamaian'.

Setidaknya ada tiga faktor yang menjadi senjata ampuh Putin untuk menyerbu Ukraina, yakni nuklir, ekonomi-keuangan, dan veto, mengutip Kompas.id, Rabu (23/2/2022).

Sejumlah negara Barat, termasuk Jerman pun kemudian mulai menjatuhkan sanksi kepada Rusia.

Namun, pada akhirnya salah satu sanksi yang dijatuhkan Jerman ini merupakan bagian dari 'senjata ampuh' Rusia yang justru akan berdampak buruk padakonomi-keuangan bagi Eropa secara keseluruhan.

Selasa (22/2/2022), Kanselir Jerman, Olaf Scholz mengumumkan bahwa Jerman menghentikan proses sertifikasi pipa gas Nord Stream 2 dari Rusia.

Langkah ini dilakukan Berlin sebagai tanggapan atas meningkatnya ketegangan di Ukraina yang disebabkan Rusia.

Baca Juga: 'Awal Perang Besar,' Ukraina Berlakukan Keadaan Darurat Nasional selama 30 Hari dan Kecam Invasi Rusia yang Bisa Membunuh 10.000 Orang

Baca Juga: Jadi Isu Terpanas Usai Memisahkan Diri dari Ukraina lalu Diklaim Oleh Rusia, Vladimir Putin Bocorkan Berapa Banyak Intervensi Militer di Ukraina Timur

"Kedengarannya teknis, tetapi ini adalah langkah administratif yang diperlukan sehingga tidak ada sertifikasi pipa dan tanpa sertifikasi ini, Nord Stream 2 tidak dapat mulai beroperasi," kata Scholz.

Menanggapi sanksi tersebut, sekutu Putin, Dmitry Medvedev kemudian mengatakan bahwa harga gas di Eropa bisa berlipat ganda karena sanksi tersebut.

Dmitry Medvedev, mantan presiden Rusia dan sekutu Vladimir Putin mengatakan bahwa harga gas Eropa mungkin lebih dari dua kali lipat setelah Jerman menghentikan sertifikasi pipa Nord Stream 2.

"Selamat datang di dunia baru yang berani di mana orang Eropa akan segera membayar 2.000 euro (Rp32,3 juta) untuk 1.000 meter kubik gas alam!" kata Medvedev di akun Twitter-nya, memposting pernyataan yang sama dalam bahasa Inggris, Jerman dan Rusia.

Medvedev saat ini menjadi wakil ketua Dewan Keamanan Rusia dan menjaga profil politik pada tingkat yang lebih rendah.

Gas alam di Eropa diperdagangkan pada 79 euro (sekitar Rp1,2 juta) per megawatt-jam pada 16:17 di Amsterdam, meningkat 8,9% sejak penutupan sebelumnya, melansir Bloomberg, Selasa (22/2/2022).

Itu setara dengan sekitar 830 euro (Rp13,4 juta) per 1.000 meter kubik, menurut perhitungan Bloomberg.

Eropa sudah bergulat dengan krisis pasokan energi di tengah persediaan gas yang rendah.

Baca Juga: Pernah Bikin Tas dari Tulang Belakang Anak Osteoporosis, Arnold Putra Kini Terseret Kasus Perdagangan Organ Tubuh dari Brasil, Ini Isi Paket yang Diduga Dibeli

Baca Juga: Pantas India Berusaha 'Ramah' pada China Meski Berulang Kali Lakukan Provokasi Militer di Ladakh, Rupanya India Tak Bisa Lepas dari Cengkeraman China dalam Bidang ini

Nord Stream 2, yang telah dikenakan sanksi AS, akan mengirimkan sebanyak 55 miliar meter kubik bahan bakar langsung ke Eropa, meskipun telah berada di bawah tinjauan peraturan di Jerman.

Konstruksi pipa yang dijalankan oleh Gazprom PJSC dan dibiayai bersama oleh lima perusahaan energi Eropa selesai akhir tahun lalu.

Keputusan untuk membekukan sertifikasi tidak akan memotong aliran gas Rusia saat ini ke Eropa.

Namun, kekhawatiran atas ketegangan geopolitik lebih lanjut di sekitar Ukraina menyebabkan harga gas Eropa melonjak sebanyak 13% pada hari Selasa.

Baca Juga: 'Awal Perang Besar,' Ukraina Berlakukan Keadaan Darurat Nasional selama 30 Hari dan Kecam Invasi Rusia yang Bisa Membunuh 10.000 Orang

Baca Juga: Jadi Misteri Selama 7 Tahun Lebih Pesawat Malaysia Ini Lenyap Tanpa Jejak Bak Ditelan Bumi, Insinyur Inggris Ini Soroti Pilot Pesawat MH370 Sebelum Akhirnya Pesawat Itu Lenyap

Artikel Terkait