Intisari-online.com - Pada bulan Oktober 1986 sebuah proyek kapal selam kelas Yankee 667-A, K-219, milik Uni Soviet sedang melakukan patroli rutin di perairan lepas pantai Bermuda.
Namun, kapal itu mmengalami masalah seketika di lautan bermuda.
Menurut Pravda.ru, kapal selam itu membawa 14 rudal nuklir R-27 dan dua reaktor nuklir ketika jatuh, tetapi ketika kapal selam itu ditemukan tidak ada rudal sama sekali.
Kapten Igor Britanov menggunakan kapal selam dari Gadzhiyevo, Rusia dekat Lingkaran Arktik, barat menuju Amerika Serikat.
K-219 dan awaknya yang terdiri dari seratus dua puluh orang sedang dalam perjalanan ke perairan lepas pantai timur Amerika Serikat untuk patroli rahasia selama era Perang Dingin.
Hanya kurang dari tujuh ratus mil timur laut Bermuda sebuah ledakan terjadi di salah satu tabung rudal setelah segel pecah, dan air laut mulai menetes di dalam tabung.
Membuatnya bercampur dengan bahan bakar cair yang digunakan untuk rudal, menciptakan gas nitrogen dioksida yang berpotensi meledak dan beracun.
Britanov memerintahkan kapal itu untuk naik ke kedalaman yang lebih tinggi, tetapi bukaan di lambung kapal yang disebabkan oleh ledakan itu memungkinkan air masuk dan kapal selam itu semakin tenggelam.
Kapal selam itu distabilkan untuk menghentikan penurunan dan dibawa ke permukaan di bawah tenaga baterai, di mana sebagian besar awak dievakuasi ke kapal terdekat.
Tiga pelaut tewas dalam ledakan itu, Perwira Belikov dan Pelaut Senior Sergei Preminin yang mematikan reaktor tidak dapat turun dari kapal selam.
Source | : | vintage news |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR