Berhasil Jadi Kekaisaran Besar Walaupun Awalnya Hanya Suku Nomaden yang Berburu dan Meramu, Suku Aztec Berhasil Makmur Lewat 'Sihir' di Pulau Rahasia Chinampas Ini, Apa Makanan yang Dikonsumsi?

May N

Editor

Ilustrasi pengorbanan yang dilakukan oleh suku Aztec. Suku Aztec ternyata konsumsi makanan yang bersifat religius bagi mereka
Ilustrasi pengorbanan yang dilakukan oleh suku Aztec. Suku Aztec ternyata konsumsi makanan yang bersifat religius bagi mereka

Intisari - Online.com -Suku Aztec hidup di wilayah yang kini menjadi Meksiko antara abad ke-14 dan 15 sampai mereka digulingkan oleh penakluk Spanyol Hernan Cortes pada 1521.

Budaya kompleks Mesoamerican ini berevolusi di sekitar konsumsi dan menumbuhkan makanan, terutama jagung.

Namun apa lagi yang dimakan Suku Aztec?

Melansir Ranker, suku Aztec awalnya adalah suku nomaden dengan cara mendapatkan makanan lewat berburu dan meramu.

Suku Aztec kemudian mulai menetap di sepanjang Danau Texcoco di tahun 1325, di mana mereka mendirikan ibu kota di kota Tenochtitlan.

Di sana mereka mengembangkan praktik pertanian yang akhirnya berhasil menjadikan Suku Aztec sebagai kekaisaran besar.

Suku Aztec membangun pulau pertanian buatan yang disebut chinampas.

Mereka membangunnya dari lumpur dari dasar danau atau rawa.

Baca Juga: Tak Mengenal 'Pria'Apalagi 'Suami', Siapa Sangka Begini Kehidupan'Kerajaan Wanita' di Pedalaman China, Sampai Pakai Cara Ini Untuk Dapatkan Keturunan

Baca Juga: Bak Dibiarkan Dihantam Salah Satu Kekuatan Alam Terbesar di Bumi, Inilah Akhir Kelam Anak-anak dalam Ritual Suku Inca, Usai 3 Tahun 'Disiapkan'

Kanal-kanal kemudian ditempatkan di sekitar chinampas ini untuk membuatnya bisa diakses dan menjaga air mengalir di sekitarnya.

Tambahan untuk proses pertanian ini, Aztec mengeksploitasi fauna dan flora lokal di sekitarnya, bahkan membiakkan beberapa hewan-hewan untuk pangan.

Masyarakat Aztec sangat berlapis, dan sementara masyarakat kelas atasnya menikmati makanan daging dengan berbagai cita rasa, rakyat kelas bawah dipaksa menjadi vegetarian.

Meskipun terikat dengan struktur sosial ini, teknik pertanian dan memasak Aztec dari semua kelas menyediakan dasar untuk makanan Amerika Tengah yang dinikmati seluruh dunia sampai sekarang.

Chocolatl

Aztec dapat diberi terima kasih atas kontribusinya dalam perkembangan coklat.

Bagi masyarakat kuno ini, apa yang mereka sebut chocolatl dianggap sebagai sebuah "makanan para dewa."

Chocolatl seperti yang dikenali Aztec berbeda dengan coklat di masa sekarang.

Baca Juga: Tak Kalah dari Mesir Kuno, Suku Pegunungan Tersembunyi di Papua Ini Memumikan Nenek Moyang Mereka dengan Asap hingga Awet selama Ratusan Tahun

Baca Juga: Tak Mengenal Ilmu Medis, Siapa Sangka Wanita di Suku Pedalaman Afrika ini Justru Bisa Melahirkan Bak Orang Buang Air Besar, Padahal Orang Modern Setengah Mati untuk Melahirkan

Coklat tidak manis atau dibentuk menjadi batangan.

Faktanya, Aztec sering membuat minuman dari biji kakao sebagai pengganti mengubahnya menjadi cemilan yang sekarang dikomersilkan.

Bernardino de Sahagun menjelaskan dalam Florentine Codex dalam konteks di mana minuman chocolatl diminum:

"Kakao ini banyak dikonsumsi, banyak diminum, terutama dari kakao yang hijau, masih lembut, membuat mabuk, pusing, membingungkan, mual dan sulit berkonsentrasi."

Telah ada banyak spekulasi mengenai bagaimana minuman chocolatl membuat intoksikasi, tapi pohon kakao memiliki hubungan religius dengan Aztec, dan minuman itu dipakai dalam berbagai ritual.

Tortilla

Roti datar ini aslinya berasal dari Mesoamerika, can Aztec menggunakan pasokan melimpah jagung untuk membuat makanan pokok ini.

Tortilla memiliki ukuran, bentuk dan fungsi beraneka ragam di saat itu dan semua orang di kekaisaran Aztec mengkonsumsi mereka.

Baca Juga: Cara 'Brutal' Perempuan Suku Pedalaman di Amazon Dapatkan Keturunan Lantaran Hidup Tanpa Seorangpun Anggota Laki-laki

Baca Juga: Bukan Karena Angkatan Lautnya yang Kuat, Ternyata Dengan Meminta Bantuan Kelompok Ini Kerajaan Sriwijaya bisa Merajai Lautan Asia Tenggara, Keberadaanya Konon Masih Ada Hingga Kini

Tepung yang digunakan oleh Aztec untuk membuat tortilla datang dari jagung yang melalui proses disebut nixtamalisasi.

Biji direbus dalam air dan abu dari kayu juniper dan kemudian direndam semalaman sampai bagian luar yang keras dari masing-masing biji terkelupas.

Jagung yang tersisa kemudian diolah jadi tepung.

Ada berbagai cara berbeda untuk tortilla ini dimakan oleh penguasa dan tortilla yang dimakan oleh rakyat jelata, dan bahan pokok ini dicampur atau diisi dengan berbagai bahan.

Florentine Codex menjelaskan rinci mengenai berbagai tortilla zaman suku Aztec:

"Penjual makanan menjual tortilla yang terlipat, tortilla tebal, tortilla kasar. Ia menjual tortilla dengan telur kalkun, tortilla terbuat dari madu, ditekan, tortilla berbentuk sarung tangan, tortilla tanpa rasa, berbagai macam, tortilla manis, tortilla biji bayam, tortilla labu, tortilla jagung hijau, tortilla berbentuk bata, tortilla kaktus tuna, patah, rempahan, tortilla tua, tortilla dingin, tortilla pangan, tortilla kering, dan tortilla bau."

Tamale bayam

Tanaman bayam memiliki nilai religius untuk suku Aztec, dan bijinya serta daun-daunnya yang muda dipakai dalam berbagai makanan.

Baca Juga: Bawa-bawa Suku Dayak dalam Kasus Video Ariel, Sosiolog UI Ini Pernah 'Diseret' ke Hadapan Majelis Adat Dayak Hingga Dijatuhi Hukuman Ini, Edy Mulyadi Menyusul?

Baca Juga: Nama Kerajaannya Hampir Tidak Pernah Terdengar dalam Sejarah, Tak Disangka Inilah Kerajaan Tertua di Nusantara yang Jadi Cikal Bakal Salah Satu Suku Terbesar di Indonesia

Biji bayam dapat dimasak, dikombinasikan dengan bahan pemanis seperti agave untuk membuat adonan atau ditambahkan ke makanan lain.

Biji bayam dimasak dalam tamale, yaitu tepung jagung dikukus dalam sekam dan kemudian diisi dengan berbagai makanan.

Makanan ini dipakai untuk bangsawan dan kelas atas, terutama di sekitar hari-hari festival.

Selama perayaan ini, masih mungkin bagi rakyat jelata untuk mendapatkan spesialisasinya.

Florentine Codex di abad ke-16 ditulis oleh seorang biarawan Spanyol di Mesoamerika, menjelaskan persiapan "tamale yang terbuat dari bunga jagung dengan biji bayam dan ceri yang ditambahkan" dan "tamale yang diisi dengan bayam hijau."

Baca Juga: Konon Jadi Kunci Kemenangan Tentara Majapahit Taklukkan Kalimantan, Inilah Wong Kalang yang Terpaksa Hidup Lebih Rendah Daripada Kasta Sudra

Baca Juga: Kerajaan Tertua di Nusantara, Inilah 6 Fakta Salakanagara yang Merupakan Leluhur Suku Sunda dan Punya Sebelas Raja

Artikel Terkait