Inilah Sosok Tak Termaafkan Mir Jafar: Jenderal yang Mengkhianati Negerinya Sendiri dan 'Menjualnya' ke Inggris hingga 200 Tahun Terpuruk

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Mir Jafar: Jenderal Yang Mengkhianati India
Mir Jafar: Jenderal Yang Mengkhianati India

Intisari-Online.com -Dengan satu tindakan pengkhianatan, Mir Jafar, membentangkan karpet merah untuk pemerintahan Inggris di India selama hampir 200 tahun.

Mir Jafar lahir pada akhir abad ke-17. Mir Jafar menjabat sebagai jenderal utama mahkota Bengal.

Perusahaan Hindia Timur Inggristelah dibentuk sebagai cara untuk mengeksploitasi perdagangan dengan Asia pada awal tahun 1600.

Pada 1756, Perang Tujuh Tahun pecah antara Inggris dan Prancis.

Pihak Prancis dan Inggris yang berada di India juga saling menyerang.

Sementara itu, Siraj ud-Daulah, Nawab Bengal, mencoba mengarungi perairan politik yang keruh dengan bersekutu dengan sekutu Prancis.

Tapi dia tidak pernah menyadari berapa banyak pisau yang diarahkan ke punggungnya — sampai semuanya terlambat.

Pertempuran Plassey

Baca Juga: ‘Jangan Lupakan Peran Perempuan dalam Membangun Bangsa’, Inilah Kisah Madam Bhikaji Cama, Pejuang Wanita dengan Keyakinan dan Keberaniannya Kibarkan Bendera India Pertama di Tanah Asing

Baca Juga: Dalam Dirinya Mengalir Darah Jenghis Khan, Inilah Kisah Babur, Seorang Muslim yang Dirikan Kekaisaran Mughal di India, Perang Lawan Paman dan Saudaranya Sendiri demi Pertahankan Takhta

East India Company berkantor pusat di Calcutta dan membuat kota tersebut menjadi kota dagang besar dengan benteng-benteng untuk melindungi kepentingan mereka.

Siraj mencoba menargetkan perusahaan-perusahaan Eropa dan mengurangi hak istimewa perdagangan mereka.

Saat pihak Eropa menolak, maka Siraj akan menduduki kota itu.

Orang yang menanggapi serangan ini adalah Letnan Kolonel Inggris Robert Clive. Ketika dia mulai menyerang Siraj di sebuah desa bernama Plassey, dia hanya memiliki sekitar 3.000 orang di bawah komandonya.

Sementara itu, Siraj memimpin sekitar 50.000 orang.

Namun, Clive memiliki senjata rahasia: Dia berkomunikasi dengan Mir Jafar dan konspirator lain yang ingin menggulingkan Siraj.

Pada tanggal 23 Juni 1757, Mir Jafar bertemu dengan pasukan Inggris di Plassey.

Selama pertempuran, Jafar menahan pasukannya, memungkinkan tentara Inggris untuk mengambil keuntungan penuh dari medan.

Baca Juga: Maruk Bukan Main, Setelah Taiwan, India, dan Laut China Selatan, Kini China Mati-matian Ingin Kuasai Perbatasan Nepal, Bahkan Negeri Panda Dicurigai Lakukan Kecurangan Ini

Baca Juga: Dianggap Kaya akan Warisan Hindu, Pemilihan Kalimantan Sebagai Ibu Kota Baru Indonesia Dipertanyakan Media India, Arti Kata Ini jadi Sorotan

Berkat pengkhianatan Jafar, pasukan Inggris mampu mengusir pasukan Siraj, memaksa nawab melarikan diri.

Siraj ditangkap segera setelah itu dan kemudian dieksekusi.

Dengan satu tindakan pengkhianatan, Mir Jafar membantumenggelar panggung selama hampir 200 tahun pemerintahan Inggris di India.

Sejarah jarangditulisoleh satu individu, tetapi terkadang tindakan satu orang pada saat yang tepat dapat menentukan nasib jutaan orang dalam ratusan tahun.

Mir Jafar segera diangkat menjadi nawab menggantikan Siraj.

Terlepas dari keinginannya untuk memihak Inggris,Mir Jafar bukanlah pemimpin yang independen.

Meskipun ia menerima dukungan militer dari Kompeni sampai tahun 1760, ia gagal memenuhi banyak tuntutan dari Inggris.

Jadi beberapa tahun setelah Clive mengetahui bahwa Jafar membuat perjanjian dengan Belanda pada tahun 1758,Inggris menghukum Jafar dengan menggantikannya dengan menantunya, Mir Qasim, di 1760.

Baca Juga: Kisah Rani Lakshmi Bai, ‘Joan of Arc’ India, Ratu yang Pergi Berperang dengan Bayi Diikat di Punggungnya dan Pedang di Masing-masing Tangannya Lawan Kolonial Inggris

Baca Juga: Menikah dengan Putri Sunda, Pemuka Agama Keturunan India Dihadiahi Tanah dan Tentara, Inilah Sejarah Berdirinya Kerajaan Kendan

(*)

Artikel Terkait