Intisari-Online.com -Dengan satu tindakan pengkhianatan, Mir Jafar, membentangkan karpet merah untuk pemerintahan Inggris di India selama hampir 200 tahun.
Mir Jafar lahir pada akhir abad ke-17. Mir Jafar menjabat sebagai jenderal utama mahkota Bengal.
Perusahaan Hindia Timur Inggristelah dibentuk sebagai cara untuk mengeksploitasi perdagangan dengan Asia pada awal tahun 1600.
Pada 1756, Perang Tujuh Tahun pecah antara Inggris dan Prancis.
Pihak Prancis dan Inggris yang berada di India juga saling menyerang.
Sementara itu, Siraj ud-Daulah, Nawab Bengal, mencoba mengarungi perairan politik yang keruh dengan bersekutu dengan sekutu Prancis.
Tapi dia tidak pernah menyadari berapa banyak pisau yang diarahkan ke punggungnya — sampai semuanya terlambat.
Pertempuran Plassey
East India Company berkantor pusat di Calcutta dan membuat kota tersebut menjadi kota dagang besar dengan benteng-benteng untuk melindungi kepentingan mereka.
Siraj mencoba menargetkan perusahaan-perusahaan Eropa dan mengurangi hak istimewa perdagangan mereka.
Saat pihak Eropa menolak, maka Siraj akan menduduki kota itu.
Orang yang menanggapi serangan ini adalah Letnan Kolonel Inggris Robert Clive. Ketika dia mulai menyerang Siraj di sebuah desa bernama Plassey, dia hanya memiliki sekitar 3.000 orang di bawah komandonya.
Sementara itu, Siraj memimpin sekitar 50.000 orang.
Namun, Clive memiliki senjata rahasia: Dia berkomunikasi dengan Mir Jafar dan konspirator lain yang ingin menggulingkan Siraj.
Pada tanggal 23 Juni 1757, Mir Jafar bertemu dengan pasukan Inggris di Plassey.
Selama pertempuran, Jafar menahan pasukannya, memungkinkan tentara Inggris untuk mengambil keuntungan penuh dari medan.
Berkat pengkhianatan Jafar, pasukan Inggris mampu mengusir pasukan Siraj, memaksa nawab melarikan diri.
Siraj ditangkap segera setelah itu dan kemudian dieksekusi.
Dengan satu tindakan pengkhianatan, Mir Jafar membantumenggelar panggung selama hampir 200 tahun pemerintahan Inggris di India.
Sejarah jarangditulisoleh satu individu, tetapi terkadang tindakan satu orang pada saat yang tepat dapat menentukan nasib jutaan orang dalam ratusan tahun.
Mir Jafar segera diangkat menjadi nawab menggantikan Siraj.
Terlepas dari keinginannya untuk memihak Inggris,Mir Jafar bukanlah pemimpin yang independen.
Meskipun ia menerima dukungan militer dari Kompeni sampai tahun 1760, ia gagal memenuhi banyak tuntutan dari Inggris.
Jadi beberapa tahun setelah Clive mengetahui bahwa Jafar membuat perjanjian dengan Belanda pada tahun 1758,Inggris menghukum Jafar dengan menggantikannya dengan menantunya, Mir Qasim, di 1760.
(*)