Intisari-Online.com - Tahukah Anda seperti apa latar belakang kedatangan bangsa Barat ke Indonesia?
Latar belakang kedatangan bangsa Barat ke Indonesia bukan tanpa sebab.
Mereka melakukan penjelajahan samudra untuk menemukan dunia baru.
Tidak hanya itu, tapi juga ingin menguasai untuk memperoleh keuntungan ekonomi dan politik.
Salah satu wilayah penjelajahan bangsa Eropa sampai ke Indonesia.
Apalagi Indonesia merupakan penghasil rempah-rempah dunia yang menjadi rebutan bangsa Eropa.
Apa latar belakang kedatangan bangsa Barat ke Indonesia?
Jatuhnya Konstatinopel
Dalam buku Sejarah Indonesia: Masuknya Islam hingga Kolonialisme (2020) karya Ahmad Fakhri Hutauruk, kedatangan bangsa barat ke Nusantara bukan merupakan kebetulan.
Kedatangan mereka adalah akibat adanya perubahan secara struktural di kawasan Laut Tengah.
Persaingaan untuk memainkan peran yang lebih dominan di Laut Tengah mengalami pergeseran.
Setelah Dinasti Ottoman berkuasa, beberapa peraturan tentang pelayaran di kawasan tersebut diberlakukan.
Itu mengakibatkan bangsa-bangsa Eropa menepi di kawasan tersebut.
Namun, pada intinya kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia dilatarbelakangi oleh peristiwa jatuhnya Konstatinopel di kawasan Laut Tengah pada 1453.
Jatuhnya Konstatinopel mengubah peta politik global pada abad ke-15.
Sehingga mendorong bangsa-bangsa Eropa untuk mencari jalan menuju dunia lain.
Penolakan penguasa baru di Laut Tengah (Dinasti Ottoman) terhadap aktivitas barat di kawasan tersebut mendorong mereka untuk mencari daerah baru.
Konstatinopel merupakan ibukota Kekaisaran Romawi Timur yang merupakan pelabuhan transit perdagangan antara Asia dan Eropa.
Letaknya yang strategis menyebabkan bangsa-bangsa disekitarnya banyak yang ingin menguasainya termasuk umat Islam.
Pada 1453, Sultan Usmani Muhammad II yang bergelar "Al Fatih" (sang penakluk) menyerang Konstatinopel.
Ibukota pun berpindah dari Andrianopel ke Konstatinopel atau disebut Istanbul yang berati "Tahta Islam".
Kondisi itu membuat pusat perdagangan rempah-rempah di Instanbul dikuasai oleh pedagang Islam.
Jatuhnya Konstatiopel membuat kesulitan bagi bangsa-bangsa Eropa terutama pada bidang perdagangan.
Berikut alasannya:
Baca Juga: Inilah Penyebab Terjadinya Pertempuran Surabaya 10 November 1945
Jatuhnya Konstantinopel mendorong bangsa Eropa untuk mencari daerah penghasil barang- barang yang dibutuhkan seperti rempah-rempah.
Mereka mencari jalan perhubungan langsung dengan Asia.
Apalagi didukung dengan penemuan berbagai teknologi, seperti kompas, teropong, dan peta.
Penemuan teknlogi tersebut mempermudah dalam penjelajahan samudra dan menemukan daerah baru.
Bangsa yang mempelopori perjalanan tersebut adalah Portugis.
Karena rakyat Portugis terbiasa berperang dengan Moor dan mempunyai pelabuhan-pelabuhan besar.
Apalagi pada masa itu, Portugis memiliki angkatan laut modern dan kuat, mempunyai hubungan dagang dengan pelabuhan di Mediteranian dan negara-negara Eropa Utara.
Faktor pendorong bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudera
Ada beberapa faktor yang mendorong bangsa-bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudera, yakni:
Teori Heliosentris
Teori heliosentris dari Copernicus. Di mana menyatakan bahwa bumi itu bulat.
Ferdinand Magellan, pelaut pertama yang berhasil mengelilingi dunia dan membuktikan bahwa bumi bulat.
Kisah perjalanan Marcopolo
Kisah perjalanan Marcopoli ke dunia timur (China) tertuang dalam buku yang tulis Rustichello berjudul The Travels of Marcopolo (perjalanan Marcopolo).
Portugis dan Spanyol merupakan bangsa Eropa yang menjadi pelopor penjelajahan samudra.
Dalam penjelajahannya mereka sampai ke Asia salah satunya ke wilayah Indonesia.
Portugis, Spanyol, Inggris, Prancis, Belanda dan Denmark memainkan peran aktif.
Sehingga jaringan komunikasi antar wilayah terbuka.
Kaya rempah-rempah
Rempah-rempah menjadi awal mula datangnya sejumlah bangsa-bangsa eropa ke Nusantara atau Indonesia.
Baca Juga: Inilah Berbagai Prasasti Peninggalan Mataram Kuno, Salah Satunya Kisahkan Perang Perebutan Takhta
Kedatangan mereka berambisi untuk berburu dan menguasai rempah-rempah dengan menjajah Nusantara.
Karena rempah-rempah yang dimiliki Indonesia sangat melimpah ada diberbagai wilayah.
Bahkan menjadi komoditas dengan nilai jual yang tinggi atau mahal.
Rempah-rempah memiliki manfaat untuk pengobatan dan kesehatan.
Portugis merupakan bangsa Eropa pertama yang datang ke Indonesia.
Kemudian Spanyol dan Belanda yang datang ke Indonesia sebagai pedagang.
Bahkan Belanda kemudian membentuk Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) atau persekutuan dagang Belanda.
VOC kemudian menguasai Indonesia dalam waktu yang cukup lama.
(*)