Pada tahun 2014, Indonesia menempati peringkat 120 pada Indeks Doing Business Bank Dunia tetapi pada tahun 2020 telah meningkat menjadi 73 dari 190 negara.
Rahasia lain dari keberhasilan yang muncul adalah bahwa masyarakat masih mempercayai lembaga mereka, termasuk komisi pemberantasan korupsi.
Baca Juga: Mengapa Kerajaaan Sriwijaya Disebut sebagai Kerajaan Maritim? Simak Penjelasan Berikut Ini
Korupsi masih menjadi masalah utama, tetapi langkah-langkah yang diambil telah menanamkan kepercayaan pada masyarakat Indonesia.
Meskipun peringkat Malaysia lebih baik dari Indonesia dalam Transparency International Corruption Perception Index terbaru, Indonesia meningkat dari 102 menjadi 96 dari 180 negara sementara Malaysia turun lima peringkat ke posisi ke-62.
Indonesia, yang sudah menjadi ekonomi terbesar di Asia Tenggara, menjadi kesayangan investor karena kebijakannya yang ramah bisnis.
Tahun lalu, ia berhasil mengamankan 62,71 miliar dollar AS, (901,02 triliun rupiah), 50,4% di antaranya adalah penanaman modal asing langsung (FDI).
Namun, ini tidak termasuk investasi di sektor perbankan dan minyak dan gas.
Singapura adalah sumber FDI terbesar, diikuti oleh Hong Kong, China, Amerika Serikat dan Jepang, menurut laporan Reuters.
Upacara peletakan batu pertama terbaru, proyek kolaborasi batubara-ke-dimetil eter senilai 15 miliar dollar AS antara Air Products dan Chemicals Inc dari perusahaan AS dan Indonesia berlangsung di Provinsi Sumatera Selatan pada 24 Januari.
Pada 21 Januari, Foxconn Technology Group Taiwan, pembuat komponen elektronik terbesar di dunia, berkomitmen untuk membangun komponen mobil listrik, baterai listrik, dan motor listrik, selain merelokasi fasilitas manufaktur suku cadang telekomunikasinya dari China ke Batang di Jawa Tengah.
Baca Juga: Bagaimana Kronologi Sejarah Berdirinya Kerajaan Samudera Pasai?
Investor Indonesia, China, dan Uni Emirat Arab berencana membangun kawasan industri hijau terbesar di dunia di Kalimantan Utara.
Selain itu, Indonesia berencana membangun pelabuhan peti kemas di Kawasan Perdagangan Bebas Batam dan Pelabuhan Bebas di Tanjungpinggir, Kepulauan Riau yang berhadapan langsung dengan Singapura.
Dan Indonesia baru saja memberikan pemberitahuan bahwa mereka ingin menarik 1.200 triliun rupiah investasi dari sumber dalam dan luar negeri tahun ini.
Pada 17 Januari, dalam rangka merayakan ulang tahun ke-67 Universitas Katolik Parahyangan di Bandung, Jawa Barat, Jokowi mendorong masyarakat Indonesia untuk merangkul kegiatan ekonomi bernilai tambah, pengembangan energi hijau, dan ekonomi digital.
Berbicara tentang usulan ibu kota baru pada 2019, Jokowi mengatakan, "Ini akan mirip dengan Silicon Valley (di AS), tempat industri kreatif lahir dan mendirikan markasnya."
Dia menambahkan, "Kami tidak hanya mengembangkan pusat pemerintahan tetapi ibu kota untuk masa depan, di mana sistem diproyeksikan untuk 100 hingga 150 tahun ke depan."
Namun saat ini, Indonesia sedang bergerak karena memiliki pemimpin visioner dan pemerintahan yang cakap yang memberantas korupsi, tidak menghadapi ekstremis, inklusif, dan telah melembagakan kebijakan yang ramah bisnis.
Di atas segalanya, ia telah belajar untuk tidak hanya memadukan masa lalunya dengan masa kininya, tetapi juga dengan visinya tentang masa depan.
Indonesia menunjukkan bahwa mereka nyaman dengan masa lalunya dan percaya diri akan masa depannya, seperti yang ditunjukkan oleh garuda besar yang mengawasi kompleks presiden yang megah dengan interior canggih di Nusantara hijau yang akan datang di Kalimantan Timur.
Source | : | Free Malaysia Today |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR