Pada 1710, Kesultanan Utsmaniyah menyatakan perang terhadap Rusia, yang berujung pada Kampanye Sungai Pruth tsar Rusia.
Pada 1711, 38 ribu tentara Rusia yang dipimpin Pyotr Agung dikepung oleh 190 ribu tentara Utsmaniyah dan Krimea di Bessarabia.
Demi menghindari kehancuran, Pyotr terpaksa menerima persyaratan sang sultan yang menjadi momok bagi Rusia, yang kemudian diturunkan ke dalam Perjanjian Pruth dua tahun kemudian.
Rusia menyerahkan Azov kepada Kesultanan Utsmaniyah, menghancurkan semua benteng di pesisir Laut Azov, dan dengan demikian kehilangan akses ke Laut Hitam.
3. Perang Livonia (1558 – 1583)
Perang Livonia dimulai ketika Ivan IV ingin menguasai pelabuhan utama Konfederasi Livonia dan memperkokoh pijakan Keharyapatihan Moskow di pesisir Baltik.
Periode pertama peperangan melawan Konfederasi Lovonia yang lemah ini berbuah manis bagi Ivan IV.
Pasukannya berhasil menguasai bagian penting wilayah Konfederasi Livonia, daerah Latvia dan Estonia modern saat ini.
Tetapi, kekuatan besar lainnya tak senang dengan perkembangan kekuatan tetangga timurnya.
Selama bertahun-tahun, Rusia berperang baik dengan Swedia maupun Keharyapatihan Lituania yang pada tahun 1569 bersatu dengan Polandia.
Source | : | Russia Beyond |
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR