Namun, Jembatan Gupta, arteri vital yang menghubungkan Rusia dengan Tskhinvali, belum ditempati.
Tepat ketika tentara Georgia menang di medan perang, Presiden Rusia saat itu Dmitry Medvedev mengadakan pertemuan darurat Dewan Keamanan Federasi Rusia.
Vladimir Putin, yang saat itu menjabat sebagai Perdana Menteri Rusia dikatakan berada di balik keputusan untuk mengirim pasukan Rusia ke dalam perang di Ossetia Selatan.
Dengan tuduhan bahwa Georgia menyerang pangkalan pasukan penjaga perdamaian Rusia di Ossetia Selatan dan membunuh dua tentara, pada sore hari tanggal 8 Agustus, Moskow mengirim dua unit lapis baja dengan 20.000 tentara dan 500 tank Grup Angkatan Darat.
Dalam waktu satu jam, kedua unit ini mengepung Tskhinvali. Angkatan Udara Rusia juga terus membombardir artileri dan tank Georgia.
Menurut TASS, pada 9 Agustus, tentara Rusia telah sepenuhnya mengalahkan tentara Georgia di Tskhinvali.
Dalam upaya untuk mendapatkan kembali kendali atas Tskhinvali, Georgia meningkatkan pasukannya dan meluncurkan tiga serangan besar lagi, tetapi berhasil digagalkan.
Dari 10 hingga 12 Agustus 2008, tentara Rusia terus menyerang dan mendorong pasukan Georgia keluar dari Ossetia Selatan.
Angkatan Udara Rusia bahkan menyerang sejumlah sasaran militer di wilayah Georgia.
Pada sore hari tanggal 12 Agustus 2008, Presiden Georgia Saakashvili menerima pembicaraan damai, Dmitry Medvedev memerintahkan tentara untuk menghentikan tembakan dan menyatakan bahwa "agresor telah dihukum dengan benar", tulis RT.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR