Hal itu terjadi lantaran istananya di Jawa Tengah hancur akibat letusan Gunung Merapi.
Menurut para pujangga, bencana tersebut dianggap sebagai pralaya atau kehancuran dunia, dan sesuai landasan kosmogonis maka haruslah dibangun kerajaan baru yang diperintah wangsa baru pula.
Oleh karena itu, selain memindahkan kerajaan, Mpu Sindok juga mendirikan Dinasti Isyana.
Istilah Wangsa Isyana dapat dijumpai dalam Prasasti Pucangan yang dikeluarkan Raja Airlangga pada 1041 M.
Dalam prasasti tersebut, dimuat silsilah Raja Airlangga, mulai dari Mpu Sindok sebagai pendiri dinasti.
Mpu Sindok memiliki seorang putri bernama Sri Isanatunggawijaya, yang menjadi penerusnya setelah menikah dengan Sri Lokapala.
Baca Juga: Sejarah dan Proses Berdirinya Kerajaan Mataram yang Harus Anda Ketahui
Mereka mempunyai putra bernama Makutawangsawardhana, yang menjadi raja ketiga dari Wangsa Isyana.
Mpu Sindok meninggal pada 947 M, jasadnya dicandikan di Isanabajra dan setelah itu takhta kerajaan jatuh kepada putrinya Sri Isanatunggawijaya, yang memerintah bersama suaminya, Sri Lokapala.
Baca Juga: Ikut Menggerogoti dari Dalam, Inilah yang Diincar VOC dengan Memecah Belah Kesultanan Mataram
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR