Sama-sama Menyandang sebagai Negara Terbesar dengan Penduduk Terpadat di Dunia, Ternyata Kekuatan Militer Indonesia dan China Jadi Sorotan, Begini Perbedaannya

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Penulis

(Ilustrasi) Militer Indonesia - Menhan Prabowo Subianto usai memimpin Rapat Pimpinan (Rapim) Kementerian Tahun 2022 pada hari kedua di Kemenhan, Jakarta, Kamis (20/1/2022).
(Ilustrasi) Militer Indonesia - Menhan Prabowo Subianto usai memimpin Rapat Pimpinan (Rapim) Kementerian Tahun 2022 pada hari kedua di Kemenhan, Jakarta, Kamis (20/1/2022).

Intisari-Online.com -Negara dengan jumlah penduduk terbanyak adalah China, yang mencapai sekitar 1.447.540.837 jiwa pada Desember 2021.

Sementara itu, Indonesia ada di Posisi keempat dengan jumlah penduduk mencapai 277.858.332 jiwa.

Berkaitan dengan militer, modernisasi militer China dimulai jauh sebelum Xi Jinping menjadi ketua Komisi Militer Pusat pada November 2012.

Tetapi kecepatan dan ruang lingkup upaya itu telah dipercepat di bawah kepemimpinannya.

Perubahan utama termasuk pengenalan senjata dan peralatan canggih, reformasi struktural untuk membuat Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) menjadi kekuatan yang lebih efektif dan kampanye untuk membasmi korupsi dan meningkatkan kendali Xi.

Dalam dinamika persenjataan sendiri, ada 3 kategori yang membedakan posisi tiap negara membangun militer negaranya:pemeliharaan senjata, modernisasi senjata, dan pembangunan senjata.

Nyatanya, menurut China sudahKoordinator dan Analis Senior Bidang Keamanan Politik di Laboratorium Indonesia 2045, Andi Widjajanto, Chinasudah masuk dalam peningkatan kekuatan militer (arm build-up), yakni melebihi modernisasi dan pembangunan senjata.

"Bagi saya, itu bukan hanya modernisasi, tetapi sudah masuk dalam arms build up," tutur Andi dalam diskusi yang diselenggarakan Komunitas Politik Luar Negeri Indonesia (FPCI), Kamis (10/2/2022).

Baca Juga: Diam-Diam Ternyata Rusia Sudah Kepung Ukraina Dari 3 Sisi Ini,Lantas Dari Arah Inilah Rusia Akan Melakukan Serangan ke Ukraina?

Baca Juga: Untung Bagi Barat Buntung Bagi Negara Ini, Ada Dampak Mengerikan pada Senjata Militer China Hingga Korea Utara Jika Perang Rusia-Ukraina Terjadi, Apa Itu?

Sementara itu, Indonesia belum bisa melakukan modernisasi pertahanan.

Menurut laporan, Indonesia disebut masih berada dalam posisiposisi pemeliharaan persenjataan di dinamika persenjataan global.

Dilansir darikompas.compada Sabtu (12/2/2022), pemerintah Indonesia mengalokasikan anggaran untuk Kemenham sebesarRp133,92 triliun.

Angka itu meningkat 13% dibanding tahun 2021.

PadaAnggaran pendapatan dan Belanja negara (APBN) 2021,anggaran untukKemenham hanyaRp118,19 triliun.

Ada beberapa alasan mengapa anggaran Kemenham lebih besar di tahun 2022 ini.

Salah satunya ada program Prabowo yang ingin modernisasi peralatan umum sistem persenjataan (Alutsista).

Tidak hanya alutsista, tapi juganon Alutsista, dan Sarana Prasarana (Sarpras) Pertahanan.

Baca Juga: Diam-Diam Tak Banyak Orang Indonesia Tahu, Siapa Sangka Militer Indonesia Jadi Sorotan Media Vietnam Setelah Ketahuan Datangkan 36 Jet Tempur dari AS Seharga Rp200 Triliun Ini

Baca Juga: Tak Selaris Jet Tempur F-35 Amerika, Rafale yang Diborong Prabowo Ternyata Sepi Peminat Meski Punya Kemampuan Hebat, Pakar Ungkap Penyebabnya

Untuk hal ini, makaKemenhammengalokasikan anggaran di RAPBN 2022 sebesar Rp43,26 triliun.

Atas alokasi itu, Indonesiamembelijet tempur RafaleasalPrancislangsung dan memesan 42 buahjet tempur Rafale.

Enamjet tempursudah datang dan 36 lainnya akan menyusul.

Baca Juga: Jelas Bikin Barat dan Amerika Syok Mengetahuinya, Bongkar Pesawat Canggih Rusia yang Digunakan Untuk Mata-Mata, Militer Ukraina Malah Menemukan Benda-Benda Ini di Dalamnya

Baca Juga: Sibuk Urusi Ukraina, Amerika Tak Sadar Rusia Siap Melumatnya dalam Hitungan Menit, 3 Negara yang Jaraknya 'Selemparan Batu' dari Paman Sam Ini Jadi Kunci

(*)

Artikel Terkait