Intisari-Online.com - Indonesia secara resmi telah memesan 42 jet tempur Rafale buatan Prancis, Dassault Aviation.
Pembelian 42 jet tempur Rafale itu ditandatangani oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemenhan Marsda Yusuf Jauhari sebagai wakil dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Indonesia.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga hadir dalam penandatangan kontrak tersebut bersama Menteri Pertahanan Prancis Florence Farly.
Diborong Indonesia, para ahli militer sempat mempertanyakan kemampuan Rafale melawan pesawat AS dan juga mempertanyakan mengapa jet Rafale gagal bersaing di pasar senjata internasional dan tak dilirik oleh mayoritas negara.
Tak banyak negara yang memutuskan untuk membeli Rafale dan India termasuk salah satu yang membelinya.
Melansir The EurAsian Times (2 Agustus 2020), Rafale milik Dassault bukanlah satu-satunya pilihan India karena berbagai perusahaan global lainnya menyatakan minatnya dalam tender MMRCA (Kompetisi Medium Multi-Role Combat Aircraft).
Tender MRCA adalah kompetisi untuk memasok 126 pesawat tempur multi-peran ke Angkatan Udara India.
Enam produsen pesawat terkenal bersaing untuk mengantongi kontrak 126 jet, yang dipuji sebagai kesepakatan akuisisi pertahanan terbesar yang pernah ada di India.
Penawar awal adalah F-16 Lockheed Martin, F/A-18 Boeing, Eurofighter Typhoon, MiG-35 Rusia, Saab Gripen Swedia dan Rafale Dassault.
Semua pesawat diuji oleh IAF (Angkatan Udara India) dan setelah analisis yang cermat pada tawaran, dua di antaranya - Eurofighter Typhoon dan Dassault Rafale - terpilih.